Madiun (Antara Jatim) - Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan, sebagai industri dalam negeri yang strategis, PT Industri Kereta (INKA) harus dimaksimalkan sebaik mungkin.
     
   
"Industri strategis dalam negeri harus terus dikedepankan karena ini investasi tersendiri. Demikian juga dengan PT INKA (Persero) sebagai salah satu industri yang sangat strategis di Tanah Air," ujar Luhut kepada wartawan saat mengadakan kunjungan kerja ke PT INKA (Persero) di Kota Madiun, Jawa Timur, beserta rombongan, Jumat.
     
Menurut dia, jika industri strategis dalam negeri bisa dimanfaatkan secara maksimal, maka akan bisa menciptakan lapangan kerja, memberikan nilai tambah, dan menghasilkan devisa untuk negara. 
     
Ia juga menyinggung keharusan adanya sinergi antara pengguna dan industri dalam menghasilkan produk moda transportasi massal kereta api yang efektif dan efisien. 
     
Sementara, Direktur Utama PT INKA (Persero) Agus Hartono, mengatakan, INKA siap menjadi industri dalam negeri yang dibanggakan. Sebagai industri kereta api satu-satunya di Asia Tenggara, PT INKA akan menjadikan industri dalam negeri yang menjadi andalan Bangsa Indonesia.
     
Produk-produk andalan PT INKA di antaranya, lokomotif, kereta penumpang, kereta barang, KRDI, KRL, bus trans, dan masih banyak lagi. 
     
"Bahkan, produk-produk tersebut telah diekspor ke berbagai negara, di antaranya, Bangladesh, Thailand, Australia, Singapura, dan Filipina," kata Agus. 
     
Dalam kunjungan kerja tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan, juga menyempatkan diri meninjau berbagai kegiatan atau "work shop" PT INKA Madiun. 
     
Hadir pula dalam kegiatan tersebut mendampingi Luhut Pandjaitan, Danrem 081/DSJ Kolonel Czi M. Reza Utama, Dandim 0803/ Madiun Letkol Inf Rachman Fikri, dan Kapolres Madiun AKBP Agus Yulianto.  
     
Rombongan Luhut Pandjaitan, disambut hangat oleh Direktur Utama PT INKA (Persero) Agus Hartono bersama jajaran direksi dan pimpinan perusahaan. Kunjungan ditutup dengan mengunjungi berbagai fasilitas produksi di industri setempat. (*)


Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015