Bojonegoro (Antara Jatim) - Sejumlah pedagang beras di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, memperkirakan tingkat penjualan beras zakat fitrah kemasan 2,5 kilogram, dalam bulan Ramadhan 1436 Hijriyah akan meningkat, dibandingkan tingkat penjualan tahun lalu.
"Penjualan beras zakat fitrah tahun ini jelas akan meningkat, sebab masyarakat lebih senang membeli beras zakat fitrah yang lebih praktis," kata seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Waris, Jumat.
Apalagi, tambah seorang pedagang beras lainnya Anik, pegawai negeri sipil (PNS) memperoleh gaji ke-13, sehingga akan memilih membeli beras zakat fitrah kemasan baik produksi lokal dan Tuban.
Hanya saja, menurut dia, pembeli beras zakat fitrah di tempatnya masih didominasi instansi, dan lembaga swasta.
"Masyarakat biasa, termasuk pelajar sudah ada yang membeli, tapi belum banyak. Saya sendiri sudah menjual beras zakat fitrah kemasan sekitar 1 ton selama Puasa Ramadhan ini," tambahnya.
Bahkan, Waris, mengaku sudah mampu menjual beras zakat fitrah kemasan sekitar 10 ton, jauh lebih banyak dibandingkan dengan penjualan tahun lalu.
Harga beras zakat fitrah, lanjut dia, bervariasi mulai Rp23.000, Rp24.000 dan Rp25.000/kemasan 2,5 kilogram.
"Tapi kalau ada pembeli meminta beras biasa untuk zakat fitrah ya tetap saya layani," ucapnya.
Seorang pedagang beras lainnya juga di pasar setempat Sakip, lebih memilih membuat kemasan beras zakat fitrah sendiri dengan merek "Rojo Lele" yang dijual dengan harga Rp23.000/2,5 kilogram.
"Tahun lalu saya mampu menjual beras zakat fitrah sekitar 3 ton," tandasnya.
Baik Sakip dan Waris optimistis tingkat penjualan beras zakat fitrah kemasan dalam Puasa Ramadhan 1436 H, akan lebih meningkat dibandingkan penjualan tahun lalu.
Seorang warga Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Nur Hidayati, mengaku membeli 10 paket beras zakat fitrah kemasan 2,5 kilogram, karena untuk membaginya juga lebih praktis.
"Kesannya dengan paket juga semakin menghormati penerima beras zakat fitrah, sebab rapi dan kualitas berasnya juga bagus," tuturnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
"Penjualan beras zakat fitrah tahun ini jelas akan meningkat, sebab masyarakat lebih senang membeli beras zakat fitrah yang lebih praktis," kata seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Waris, Jumat.
Apalagi, tambah seorang pedagang beras lainnya Anik, pegawai negeri sipil (PNS) memperoleh gaji ke-13, sehingga akan memilih membeli beras zakat fitrah kemasan baik produksi lokal dan Tuban.
Hanya saja, menurut dia, pembeli beras zakat fitrah di tempatnya masih didominasi instansi, dan lembaga swasta.
"Masyarakat biasa, termasuk pelajar sudah ada yang membeli, tapi belum banyak. Saya sendiri sudah menjual beras zakat fitrah kemasan sekitar 1 ton selama Puasa Ramadhan ini," tambahnya.
Bahkan, Waris, mengaku sudah mampu menjual beras zakat fitrah kemasan sekitar 10 ton, jauh lebih banyak dibandingkan dengan penjualan tahun lalu.
Harga beras zakat fitrah, lanjut dia, bervariasi mulai Rp23.000, Rp24.000 dan Rp25.000/kemasan 2,5 kilogram.
"Tapi kalau ada pembeli meminta beras biasa untuk zakat fitrah ya tetap saya layani," ucapnya.
Seorang pedagang beras lainnya juga di pasar setempat Sakip, lebih memilih membuat kemasan beras zakat fitrah sendiri dengan merek "Rojo Lele" yang dijual dengan harga Rp23.000/2,5 kilogram.
"Tahun lalu saya mampu menjual beras zakat fitrah sekitar 3 ton," tandasnya.
Baik Sakip dan Waris optimistis tingkat penjualan beras zakat fitrah kemasan dalam Puasa Ramadhan 1436 H, akan lebih meningkat dibandingkan penjualan tahun lalu.
Seorang warga Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Nur Hidayati, mengaku membeli 10 paket beras zakat fitrah kemasan 2,5 kilogram, karena untuk membaginya juga lebih praktis.
"Kesannya dengan paket juga semakin menghormati penerima beras zakat fitrah, sebab rapi dan kualitas berasnya juga bagus," tuturnya. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015