Malang (Antara Jatim) -Sebanyak 10 mahasiswa asing asal Belanda, Maroko, Mesir, Rusia, dan Vietnam yang kini menempuh pendidikan tinggi di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), akan mendampingi warga Malang untuk mengembangkan usaha kecil menengah (UKM).

         Asisten Rektor Bidang Kerja Sama Luar Negeri UMM Soeparto di Malang, Jumat, mengatakan kesepuluh mahasiswa asing tersebut akan terlibat langsung dalam kegiatan revolusi wirausaha bertajuk "Entrevolution" yang digagas Association Internationale des Etudiants en Sciences Economiques et Commerciales (AIESEC) UMM.

         "Kesepuluh mahasiswa asing ini akan terjun dan membaur dengan masyarakat untuk melakukan proyek wirausaha di bidang seni, pendidikan, dan pengabdian masyarakat. Selama 1-3 bulan, mereka akan observasi di tiga UKM di Malang dan akan merekomendasikan kepada UKM itu terkait manajerial, pemasaran, serta teknis lainnya," kata Soeparto.

         Meskipun UKM itu termasuk sederhana, katanya, cukup bermanfaat dalam pembelajaran mahasiswa asing. "Meskipun menurut kita biasa, kegiatan produksi usaha kecil sangat menarik bagi mereka," ujarnya.

         Dengan mengunjungi UKM diharapkan mahasiswa asing dapat memepelajari sistem kewirausahaan di Malang. Nantinya mereka dapat melakukan diskusi untuk memberikan bantuan teknis, tetapi lebih pada bantuan manajemen administrasi membandingkan dengan sistem kewirausahaan di negara asal mereka.

         Menurut dia, "enterpreunership" saat ini menjadi isu kuat di UMM. Mahasiswa saat ini dirasa belum cukup peduli dengan "enterpreunership".

         Untuk itu, pihak universitas seringkali mengirim mahasiswa maupun dosen keluar negeri untuk memperluas jaringan kerja dengan pihak luar.

         "Seperti yang kita tahu nilai tukar rupiah di Indonesia masih rendah. Untuk itu membangkitkan semangat wirausaha dengan jalinan 'networking' dengan teman di bernagai negara sangat dibutuhkan. Saat ini kami juga mengirim 10 mahasiswa ke China untuk 'Summer Camp' selama dua minggu, tapi ini memakai dana universitas. Kalau organisasi mahasiswa mengadakan pertukaran mahasiswa biasanya memakai dana mandiri tanpa universitas," jelasnya.

         Sementara itu, Kepala Bagian Pengembangan Karir Mahasiswa dan Alumni (PKMA) UMM, Dr Fien Zulfikarijah menyatakan mendukung penuh proyek yang diadakan oleh AIESEC tersebut.

         "PKMA sebenarnya punya banyak program di bidang kewirausahaan bagi mahasiswa dan alumni, namun baru AIESEC yang pertama kali bekerja sama dengan PKMA untuk mewujudkan program-program tersebut," katanya.

         Ia mengatakan jumlah penduduk Indonesia yang berwirausaha masih berada di bawah satu persen, padahal minimal 2,5 persen penduduk yang berwirausaha, pertumbuhan negara tersebut akan maju. Malaysia sekitar 4,5 persen, bahkan Singapura sekitar 7 persen. Indonesia dengan 200 juta penduduknya punya kesempatan yang lebih besar untuk tumbuh.

         Selain akan diterjunkan langsung selama 1-3 bulan untuk mendampingi UKM, kegiatan Entrevolution itu juga diisi dengan berbagai rangkaian kegiatan, di antaranya Ledpreneur, Charity, Exchange Master Class, Liveware Seminar, Visit SME, Visit School, Global Village Expo, dan Entre Goes to Village.   (*)

Pewarta: Edang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015