Bondowoso (Antara Jatim) - Polres Bondowoso menggelar apel kesiapan sebagai langkah antisipasi penanggulangan bencana alam jika terjadi peningkatan aktivitas vulkanik di Gunung Raung yang kini berstatus Siaga.
Apel yang dipimpin oleh Kapolres AKBP Djadjuli itu dilaksanakan di tempat didirikan tenda untuk pengungsian, yakni di lapangan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Kamis.
Menurut Kapolres, ratusan personel polisi bersama dengan unsur lainnya telah disiagakan untuk turun langsung dalam penanggulangan bencana jika terjadi sesuatu dengan gunung yang berada di perbatasan Bondowoso, Banyuwangi dan Jember dengan ketinggian 3.332 meter dari permukaan laut (mdpl) itu.
"Apel ini dilaksanakan sebagai langkah antisipasi menghadapi kejadian bencana alam. Karena dalam setiap kejadian bencana alam, masyarakat tentunya sangat mengharapkan bantuan dan pertolongan," kata mantan Kapolres Aceh Besar ini.
Ia menjelaskan pasukan Polri akan siaga selama 24 jam, baik di Polres ataupun di posko bencana yang didirikan di lapangan sekolah tersebut.
"Jika sewaktu-waktu jika terjadi bencana alam, pasukan terdekat langsung berangkat ke lokasi kejadian. Jika masih membutuhkan bantuan personel, maka Polres Bondowoso akan segera memberangkatkan tim lainnya ke lokasi," ujarnya.
Dalam kondisi seperti ini, kata dia, seluruh personel disiagakan berikut kesiapan sarana prasarana. Untuk itu pihaknya terus melakukan koordinasi dengan instansi lain juga seperti TNI, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso.
Kapolres saat itu memeriksa kesiapan seluruh perlengkapan evakuasi yang digunakan oleh personel Polri dan dilanjutkan peninjauan langsung ke lokasi yang akan terdampak apabila bencana benar-benar terjadi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Raung yang terletak di perbatasan Bondowoso, Banyuwangi dan Jember, Jawa Timur, itu dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III), Senin (29/6) mulai pukul 09.00 WIB.
Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Bondowoso Hendrik Widotono menyatakan sekitar 3.750 warga dari dua kecamatan di wilayah itu siap diungsikan jika terjadi peningkatan status Gunung Raung.
"Semua sudah kami siapkan dalam status Siaga (Level III)Gunung Raung ini, termasuk berapa warga yang akan diungsikan kalau statusnya naik lagi," katanya.
Ia menjelaskan 3.750-an warga yang siap diungsikan itu terbanyak, yakni 3.000 jiwa dari Kecamatan Sumber Wringin yang meliputi Desa Rejo Agung, Tegal Jati dan Sumber Wringin.
"Sementara sisanya, di Desa Gunosari dan Kembang di Kecamatan Tlogosari. Namun sampai sekarang belum ada yang diungsikan dan kami harap warga tetap tenang," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
Apel yang dipimpin oleh Kapolres AKBP Djadjuli itu dilaksanakan di tempat didirikan tenda untuk pengungsian, yakni di lapangan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Sumber Wringin, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Kamis.
Menurut Kapolres, ratusan personel polisi bersama dengan unsur lainnya telah disiagakan untuk turun langsung dalam penanggulangan bencana jika terjadi sesuatu dengan gunung yang berada di perbatasan Bondowoso, Banyuwangi dan Jember dengan ketinggian 3.332 meter dari permukaan laut (mdpl) itu.
"Apel ini dilaksanakan sebagai langkah antisipasi menghadapi kejadian bencana alam. Karena dalam setiap kejadian bencana alam, masyarakat tentunya sangat mengharapkan bantuan dan pertolongan," kata mantan Kapolres Aceh Besar ini.
Ia menjelaskan pasukan Polri akan siaga selama 24 jam, baik di Polres ataupun di posko bencana yang didirikan di lapangan sekolah tersebut.
"Jika sewaktu-waktu jika terjadi bencana alam, pasukan terdekat langsung berangkat ke lokasi kejadian. Jika masih membutuhkan bantuan personel, maka Polres Bondowoso akan segera memberangkatkan tim lainnya ke lokasi," ujarnya.
Dalam kondisi seperti ini, kata dia, seluruh personel disiagakan berikut kesiapan sarana prasarana. Untuk itu pihaknya terus melakukan koordinasi dengan instansi lain juga seperti TNI, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bondowoso.
Kapolres saat itu memeriksa kesiapan seluruh perlengkapan evakuasi yang digunakan oleh personel Polri dan dilanjutkan peninjauan langsung ke lokasi yang akan terdampak apabila bencana benar-benar terjadi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Raung yang terletak di perbatasan Bondowoso, Banyuwangi dan Jember, Jawa Timur, itu dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III), Senin (29/6) mulai pukul 09.00 WIB.
Sementara Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada BPBD Kabupaten Bondowoso Hendrik Widotono menyatakan sekitar 3.750 warga dari dua kecamatan di wilayah itu siap diungsikan jika terjadi peningkatan status Gunung Raung.
"Semua sudah kami siapkan dalam status Siaga (Level III)Gunung Raung ini, termasuk berapa warga yang akan diungsikan kalau statusnya naik lagi," katanya.
Ia menjelaskan 3.750-an warga yang siap diungsikan itu terbanyak, yakni 3.000 jiwa dari Kecamatan Sumber Wringin yang meliputi Desa Rejo Agung, Tegal Jati dan Sumber Wringin.
"Sementara sisanya, di Desa Gunosari dan Kembang di Kecamatan Tlogosari. Namun sampai sekarang belum ada yang diungsikan dan kami harap warga tetap tenang," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015