Madiun (Antara Jatim) - Seorang warga Desa Balerejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, menemukan tiga buah besi tua yang diduga kuat merupakan  bom pesawat sisa peninggalan masa penjajahan Belanda dan masih aktif. 
     
Komandan Koramil Kebonsari, Kapten (Inf) Juari, Rabu, mengatakan, bom pesawat tersebut ditemukan pagi tadi oleh Kasidi (45) di tanah lereng tempat pemakaman umum (TPU) desa setempat. Saat ditemukan, bom tersebut masih menancap di tanah dengan posisi berhadapan di aliran sungai perbatasan TPU setempat. 
     
"Ini bom pesawat yang dijatuhkan dan bukan mortir. Hal itu sudah dipastikan oleh petugas Denpal yang mengevakuasi benda-benda tersebut," ujar Kapten (Inf) Juari, kepada wartawan.
     
Menurut dia, masing-masing bom pesawat tersebut berukuran, panjang 30 Sentimeter dan diameter 12 Sentimeter dengan berat masing-masing antara 15-20 Kilogram.
     
Bom-bom itu kemudian dievakuasi Denpal Madiun untuk diperiksa dan dimusnahkan. Setelah diteliti, bom tersebut diduga merupakan peninggalan penjajahan Belanda tahun 1940-an.
     
"Dengan kata lain, usia bom sudah mencapai 75 tahunan. Nantinya bom-bom itu akan diamankan di Denpal Madiun untuk dimusnahkan," kata dia. 
     
Sementara, penemu bom, Kasidi, mengatakan, awalnya ia mengira temuannya itu pipa besi. Tapi setelah didekati dan dilihat teryata mirip mortir. 
     
"Waktu itu saya hendak mencari pasir. Tiba-tiba di tanah di hadapan saya ada tiga buah besi tua ada moncongnya yang mirip mortir. Takut meledak, saya lalu melapor ke perangkat desa dan polsek terdekat," kata Kasidi.
     
Temuan benda yang diduga bom tersebut sontak membuat heboh warga desa setempat. Lokasi penemuan langsung ramai didatangi warga yang penasaran ingin melihat. 
     
Petugas Polsek setempat terpaksa memasang garis polisi untuk menjaga agar warga berada di jarak yang aman saat proses evakuasi berlangsung. Setelah dievakuasi, seluruh garis polisi dilepas petugas Polsek Kabonsari. (*)


Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015