Pasuruan (Antara Jatim) - Kepolisian Resor (Polres) Pasuruan, Jawa Timur, merazia sejumlah penyedia jasa penukaran uang non-bank yang banyak bermunculan di Kabupaten Pasuruan menjelang Lebaran agar tidak merugikan masyarakat.

"Kami melakukan pemeriksaan sejumlah penyedia jasa penukaran uang yang mulai bermunculan di Jalan Mangga, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan. Nantinya kami juga akan melakukan razia semacam ini di Jalan Plumbon, Kecamatan Pandaan, Kecamatan Beji, serta di titik-titik lainnya," kata Kaur Bin Ops (KBO) Shabara, Iptu Saiful Anam, Senin.

Ia mengatakan, razia tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya uang palsu. Selain itu, juga mengantisipasi tindakan kriminal karena keberadaan mereka yang memajang uang dalam jumlah banyak sangat mengundang orang untuk berbuat jahat.

Beberapa penyedia jasa penukaran uang sudah mulai bermunculan melayani penukaran uang pecahan mulai Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, hingga Rp20.000.
 
"Dalam razia yang kami lakukan pada hari ini belum dijumpai adanya uang palsu atau indikasi kecurangan yang dimungkinkan akan dilakukan oleh penyedia uang baru," ujarnya.

Lebih lanjut dia mengimbau para penjual jasa penukaran uang tetap waspada dan berhati-hati oleh peredaran uang palsu agar tidak tertipu, termasuk tidak melakukan hal curang dengan memalsukan uang.

 "Agar tidak tertipu dengan kemungkinan adanya peredaran uang palsu, maka sebelum menukarkan uang harus mengenali 3D, yaitu Dilihat, Diraba, dan Diterawang. Jika gambarnya kabur atau tidak jelas, tinta mudah luntur, cetakan pudar jika menggunakan kaca pembesar, apabila diterawang tidak ada tanda sir dan benang pengaman tidak ditanam," paparnya.

Sementara itu, seorang  penyedia jasa penukaran uang, Syaifuddin mengatakan razia dari pihak kepolisian sangat membantunya dalam melakukan transaksi penukaran uang non-bank agar tidak merugikan pengguna jasa.

"Saya mendapat keuntungan 10 persen. Jika ada yang menukar uang sebesar Rp100 ribu, maka biasanya penukar uang membayar Rp110 ribu,"  kata warga Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo.

Menurutnya, jasa penukaran uang tersebut akan semakin banyak menjelang Lebaran dan "uang jasa" penukaran juga naik menjadi 15 -20  persen. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015