Surabaya (Antara Jatim) - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Ade Supandi menyatakan pihaknya segera menghidupkan kembali Skuadron 100 untuk memperkuat alat utama sistem senjata (alutsista) jajaran Penerbangan TNI AL.
     
"Skuadron 100 yang akan kita hidupkan lagi di Lanudal Juanda itu merupakan skuadron helikopter jenis AKS (anti-kapal selam), jadi skuadron itu akan menjadi tulang punggung untuk operasi di laut," katanya di Base Ops Lanudal Juanda Surabaya, Rabu.
     
Ia mengemukakan hal itu setelah menerima brevet Pusat Penerbang Angkatan Laut (Puspenerbal) dan diangkat menjadi warga kehormatan Puspenerbal oleh Komandan Puspenerbal Laksamana Pertama TNI Sigit Setiyanta.
     
Penyematan brevet itu merupakan puncak rangkaian HUT Ke-59 Puspenerbal (1956-2015). Sebelum menerima brevet, KSAL bergabung dengan penerbangan Heli Bell Nomor Lambung HU-420 dengan pilot Mayor Laut (P) Triwibowo.
     
Dalam penerbangan itu, KSAL turut mengangkasa sekitar 28 menit dengan ketinggian 500 kaki di atas permukaan laut, lalu saat landing ada dua unit pesawat latih Bonanza yang mengapit Heli Bell HU-420 itu dan Komandan Puspenerbal pun menyematkan brevet.
     
Menurut KSAL, langkah awal menghidupkan kembali Skuadron 100 yang sempat dimiliki TNI pada tahun 1960-an itu dengan 11 unit helikopter yang akan diterimanya secara bertahap pada tahun ini.
     
"Ke-11 helikopter itu penting, karena Skuadron 100 itu sempat dilebur dengan skuadron lain karena tidak memiliki pesawat. Kami ingin memiliki kekuatan tempur yang lengkap dengan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT)," katanya.
     
SSAT yang lengkap itu memiliki empat komponen, yakni kapal perang (KRI), pesawat udara (pesud), korps marinir, dan pangkalan. "Dengan menjadi warga kehormatan, saya memiliki kewajiban untuk memberi perhatian kepada Penerbang TNI AL," ujarnya.

Puncak upacara HUT Ke-59 Puspenerbal di Hanggar Lanudal Juanda diwarnai dengan demonstrasi udara yang melibatkan banyak pesawat udara (Pesud) Skuadron 400, TNI AU dan TNI AD.
    
Dalam skenario, Bandara Juanda diserang kelompok pengacau kepanjangan tangan negara asing, lalu TNI AL mengerahkan seluruh kekuatan yang ada dari beberapa titik untuk menggempur musuh dari darat dan udara, sehingga menyerah. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015