Bojonegoro (Antara Jatim) - Camat Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Ngasiadji menyatakan sapi jenis Ongole, di wilayahnya, yang ditetapkan Menteri Pertanian Amran Sulaiman sebagai jenis sapi unggul di Tanah Air, masih dijual peternak keluar.

     "Kami tidak bisa melarang penjualan sapi Ongole keluar, sebab belum ada ketentuan yang mengatur soal larangan menjual sapi Ongole," katanya, di Bojonegoro, Jumat.

     Namun, menurut dia, kalau memang sudah ada ketentuan yang mengatur soal penjualan sapi Ongole keluar, maka penjualan sapi bisa dicegah.

     Sementara ini, ia hanya bisa mengimbau agar peternak tidak menjual sapi Ongole, setelah ada penetapan Menteri Pertanian soal sapi Ongole sebagai benih unggul.

     "Berapa jumlah sapi yang dijual keluar saya tidak memiliki data, sebab pedagang yang membeli dari peternak dari pedagang lokal," jelas dia.

     Menjawab pertanyaan, ia mengaku belum tahu kapan pelaksanaan pengembangbiakan sapi Ongole.

     "Kami belum tahu kapan pengembangan sapi Ongole yang bibitnya akan dibagikan ke seluruh Tanah Air dilakukan. Tapi, Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian sudah melakukan survei lokasi, 9 Juni lalu," paparnya.

     Sesuai data di Kantor Kecamatan Tambakrejo, populasi sapi Ongole di Kecamatan Tambakrejo, sebanyak 15.496 ekor, di antaranya, di Desa Napis, yang menjadi sentra sebanyak 2.782 ekor.

     "Pengembangan sapi Ongole layak dilakukan, dengan pertimbangan pemeliharaannya mudah, juga dagingnya lebih enak dibandingkan sapi jenis lainnya," ucapnya, menegaskan.

     Kepala Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo, Bojonegoro Mulyono, menjelaskan jumlah sapi Ongole di desanya yang dijual keluar rata-rata berkisar 20-30 ekor sapi/pasaran (sekitar lima hari).

     Penjualnya, lanjutnya, warga lokal yang bekerja sebagai pedagang sapi, yang membeli dari peternak, untuk kemudian dijual keluar.

     "Sapi yang dijual biasanya sapi betina yang sudah tidak produktif. Saya kira kalau sapi jantan tidak ada yang dijual, kecuali peternak membutuhkan uang," kilahnya.

     Meski demikian, menurut dia, kalau memang sudah ada ketetapan dari Menteri Pertanian soal larangan menjual sapi Ongole dengan kriteria tertentu, maka desa akan mendukung.

     "Kami mendukung kalau memang sudah ada ketentuan yang mengatur larangan menjual sapi Ongole dengan kriteria tertentu," tandasnya. (*)

    

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015