Surabaya (Antara Jatim) - Pengurus DPC Partai Gerindra Kota Surabaya membantah adanya penumpang gelap pada saat digelarnya acara rakercabsus dengan agenda pemaparan visi dan misi bakal calon calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya pada Minggu (7/6).

"Yang disebut penumpang gelap itu siapa? kita semua itu dari fungsionaris partai. Forumnya juga jelas," kata Ketua Panitia Penjaringan Cawali dan Cawawali DPC Partai Gerindra Surabaya A.H. Tony kepada Antara di Surabaya, Selasa.

Informasi yang dihimpun Antara menyebutkan munculnya penumpang gelap ini berawal dari munculnya tiga nama bakal calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya di luar enam bakal calon yang sebelumnya mendaftar pada saat rakercabsus digelar.

Tiga nama itu yakni Sutadi (Ketua DPC Gerindra Surabaya sebagai calon wali kota), A.H Tony (calon wakil wali kota) dan Aden Dharmawan (Bendahara DPC Partai Gerindra Surabaya sebagai calon wakil wali kota).

Tiga nama tersebut sebelumnya diketahui tidak masuk dalam daftar nama cawali dan cawawali yang ikut memaparkan visi dan misi pada saat rakercabsus digelar. Namun tiga nama tersebut diusulkan pimpinan anak cabang (PAC) setelah keenam bakal calon memeparkan visi dan misi.

"Saya tidak masuk dalam sekenario. Saya menolak keras karena muncul nama saya. Selama ini saya tidak mendaftar, tidak melakukan pemaparan visi dan misi. Saya tidak mau menyimpang dalam rakercabsus," kata Aden Dharmawan.

Menurut dia, dengan kemunculan namanya, pihaknya merasa dirugikan. "Saya beberapa hari mendapat telepon dari beberapa bakal calon wali kota dan menyebut saya penumpang gelap dan dianggap bagian dari sekenario," katanya.

Mendapati hal itu, Aden dengan tegas menolak menandatangani berita acara Rekrcabsus tersebut. "Saya tidak mau tanda tangan. Bahkan kemarin (9/6) sempat ramai pada saat rapat fraksi di DPRD," katanya.

Sementara itu, A.H. Tony menjelaskan munculnya tiga nama cawali dan cawawali dalam rakercabsus itu merupakan fakta persidangan dan sebagai bentuk demokratisasi dari sebuah froum.

"Soal kemunculannya, ketika kita konfirmasi tidak ada temen-temen PAC yang mengkondisikan atau skenario," ujarnya.

Menurut dia, soal kemunculan ini menjadi penting bagi partai karena ini indikasi bahwa bakal calon yang sudah daftar ke Gerindra ternyata dimata PAC masih kurang bisa menyakinkan mereka.

Meski demikian, lanjut dia, tidak ada niatan atau sekenario untuk memotong usaha yang dilakukan para bakal calon. "Hasil penjaringan dan rakercabsus berupa pemapran visi dan misi calon-calon itu akan kita laporkan ke DPD dan DPP," katanya.

Soal adanya usulan dari PAC-PAC, kata dia, merupakan bagian dari aspirasi.  "PAC punya hak mengusng nama-nama di luar itu. Kami tidak meminta PAC mengusung itu, kalau kejadian kemarin itu mungkin dianggap momentum yang tepat bagi PAC mengutarakannya," katanya.

Adapun cawali dan cawawali yang sudah memaparkan visi-misinya adalah Bambang Kusudiarjo, Dhimam Abror, Sukoto, Sutjipto Joe Angga,  Antony Bachtiar dan Basa Alim Tualeka. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015