Banyuwangi (Antara Jatim) - PT Pelindo III (Persero) mematangkan rencana pembangunan pelabuhan marina di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang akan dibangun di Pantai Boom.

Direktur Utama Pelindo III (Persero) Djarwo Surjanto menyatakan dukungan penuh dari Pemkab Banyuwangi membuat Pelindo III optimistis bisa segera mewujudkan pengembangan pelabuhan kapal pesiar.

Saat pertemuan dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas di sela-sela seminar "Prospek Pengembangan Potensi Marina di Indonesia" yang digelar di Denpasar, beberapa waktu lalu, Djarwo mengatakan pembangunan marina itu menjadi salah satu upaya Pelindo III untuk mengembangkan bisnis di luar layanan pelabuhan komersial bongkar-muat barang.

Pengembangan marina, katanya, akan dilakukan melalui anak usaha Pelindo III, yaitu PT Pelindo Properti. Tim PT Pelindo Properti dan Pemkab Banyuwangi sebelumnya sudah melakukan sejumlah pertemuan untuk membahas teknis pembangunan marina yang studi kelayakannya akan segera rampung.

"Banyuwangi menyatakan siap. Maka kami putuskan akan bangun lebih dulu di sana (Banyuwangi). Kami juga sudah bicara dengan Kementerian Pariwisata. Semua oke. Sekarang dimatangkan oleh tim," katanya.

Djarwo menyatakan pengembangan pelabuhan marina itu diperkirakan membutuhkan investasi sekitar Rp200 miliar. Marina itu secara bertahap akan diintegrasikan dengan pengembangan marina yang dilakukan di Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur) dan Benoa (Bali).

"Akan kami bangun dermaga yang berstandar internasional. Kami siap dukung Banyuwangi yang punya potensi wisata sangat bagus. Detailnya akan kami umumkan saat pergelaran Jazz Pantai Banyuwangi 2015 (12 September 2015) di Pantai Boom setelah kajian kelayakan dan kesiapan teknis awal selesai," ujarnya.

Pelindo III mengembangkan Pantai Boom karena letak pantai seluas 44,2 hektare itu berada dalam satu kawasan pelabuhan yang dikelola oleh BUMN pelabuhan tersebut.

Dalam desain Pelindo III yang sudah dibicarakan bersama Pemkab Banyuwangi, Pantai Boom akan dibagi ke dalam beberapa zona, seperti kawasan hotel, restoran, komersial (water sport), ruang publik, dan museum.

Desain besar untuk Pantai Boom dibuat berdasarkan potensi pantai itu sendiri. Arsitek nasional Ahmad Djuhara dilibatkan untuk mengembangkan kawasan pantai tersebut. Pengembangannya tetap berwawasan lingkungan, kearifan lokal, dan optimalisasi view menyesuaikan zonasi.

Djarwo menambahkan, pembangunan dermaga ini diperkirakan membutuhkan waktu satu tahun. Saat ini, studi kelayakannya sedang digarap dan untuk pengembangannya nanti, lanjut Djarwo, akan menggandeng Fremantle Sailing Club (FSC), klub layar terbesar di Australia.

"Fremantle siap membantu pengembangan di Banyuwangi. Mereka akan membantu mengarahkan apa-apa saja yang dibutuhkan dalam pengembangan marina," kata Djarwo.

Chair Wonderful Indonesia Fremantle Race & Rally, Bob Kucera, mengatakan, Banyuwangi sangat berpotensi dalam pengembangan marina. Kekhasan alam dan budayanya akan menjadi daya tarik wisatawan bahari selama bersandar.

"Banyuwangi punya keunikan alam sendiri, ini sangat berpotensi. Apalagi bupatinya sangat mendukung pengembangan marina, ini yang paling penting," ujar Bob.

Tim Pelindo III dan Fremantle Sailing Club (FSC) sudah mengunjungi Banyuwangi dan melihat potensi wisata yang ada.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut positif langkah PT Pelindo III mengembangkan kawasan bahari di Pantai Boom.

"Izin kami percepat. Apa yang dibutuhkan Pelindo III untuk percepatan marina ini akan kami support. Pokoknya kami total agar ada akselerasi perkembangan wisata Banyuwangi," kata Anas.

Data dari Kementerian Pariwisata menyebutkan, dari sekitar 9 juta wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2014, 1 jutanya merupakan wisman bahari. Devisa dari wisata bahari menyumbang 35 persen dari total devisa yang dihasilkan sektor pariwisata yang sebesar US$ 10 miliar. (*)

Pewarta: Masuki M Astro

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015