Surabaya, (Antara Jatim) - Kawasan eks lokalisasi terbesar di Asia Tenggara yakni Dolly dan Jarak di Kota Surabaya akan menjadi pusat jual beli batu akik Surabaya yang rencananya akan diberlakukan pada Agustus mendatang.
     "Rencananya Agustus nanti. Kami sudah mengirim beberapa warga di sana untuk belajar soal batu akik ke Pacitan dan Kalimantan," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini usai penandatanganan kerja sama antara Pemkot Surabaya dan Pemkot Palu di Balai Kota Surabaya, Minggu.
     Wali kota lantas menjelaskan wajah Kota Surabaya dahulu yang sempat terkenal dengan keberadaan enam lokalisasi. Namun setelah enam lokalisasi tersebut ditutup, maka Pemkot Surabaya berkomitmen menghidupkan roda perekonomian di kawasan tersebut.
     Salah satu kawasan lokalisasi yang sudah berhasil meningkatkan perekomian warga setempat yakni Dupak, dimana warganya sudah bisa ekspor produk kerajinan.
     Sedangkan khusus untuk kawasan Dolly, kata Risma, Pemkot Surabaya berencana menjadikannya sebagai pusat akik Surabaya pada Agustus nanti, dengan harapan bisa meningkatkan ekonomi warga setempat.
     Sementara itu, Wali Kota Palu Rusdi Mastura menegaskan, pihaknya senang bisa belajar dari Surabaya. Dikatakan Rudi, dirinya tahu persis bagaimana perkembangan Surabaya dari dulu hingga sekarang.
     "Saya dulu kuliah di Jakarta dan seringkali mampir ke Surabaya sehingga saya tahu persis bagaimana dulunya Surabaya. Karena itu, kami senang bisa belajar dari Surabaya," ujar Rudi.
     Wali kota yang mengaku pernah aktif sebagai pemain bola di era kompetisi sepak bola Galatama ini memaparkan, kondisi Palu saat ini tengah berkembang cukup pesat. Indikatornya, angka pertumbuhan terus naik.           Sementara angka pengangguran terus menurun dari tahun ke tahun. "Mudah-mudahan, Palu bisa mengikuti Surabaya menjadi kota yang maju dan nyaman ditinggali warganya," katanya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015