Kota Probolinggo selama ini dikenal sebagai "Kota Mangga dan Anggur", karena produksi buah-buahan itu yang melimpah, sehingga agro wisata petik anggur dan mangga cukup populer. Belum lagi objek wisata yang menjadi ikon pelancongan Jawa Timur, apa lagi kalau bukan Bromo dengan kehidupan masyarakat suku Tengger yang khas dan pemandangan alamnya yang menawan nan-eksotik. Kini, kota yang berjarak sekitar 90 Km timur dari Surabaya tersebut, mempunyai objek wisata baru (buatan) di tepi pantai di kawasan pelabuhan setempat. BeeJay Bakau Resort (BJBR) adalah ekowisata bakau di atas pantai pasang surut dengan fasilitas lengkap antara lain: restoran sari laut, bungalow, ruang pertemuan/rapat, kafé dan pantai pasir putih buatan dengan anekaragam permainan air serta lapangan bola voli pantai. Objek wisata buatan yang mengandalkan pantai dan bakau ini terdiri dari beberapa wahana yang sayang bila dilewatkan, sesuai untuk liburan keluarga. Majengan bakau beach, berupa hamparan pasir putih seluas 8.000 m2 dengan air laut dan pulau-pulau buatan siap menjadi tempat bermain aneka permainan air seperti sepeda air, kano dan "hand boat". Anak-anak dapat bermain pasir untuk di bentuk menjadi berbagai macam bangunan pasir sementara orang tua dapat beristirahat di dalam saung-saung keluarga yang tersedia di pinggir pantai.Sebuah bola dunia raksasa lengkap dengan semburan air melengkapi eksotisme majengan bakau beach. Berbagai macam biota laut dapat di sentuh di kolam "touch pool". Majengan bakau beach bisa menjadi alternatif acara resepsi pernikahan, "gathering" kelompok atau perusahaan. Kafe Jongrang, dengan suasana pantai pasang surut, kita bisa ngobrol santai bersama teman, rekan bisnis di kafe Jonggrang Mayangan. Pertemuan dengan pasangan akan terasa romantis diiringi oleh alunan musik dan desiran angin pantai yang sejuk. Berbagai macam makanan ringan seperti siomay goreng, kentang goreng, otak-otak goreng, bakpau dan macam-macam minuman kopi, es buah, jus dan minuman ringan atau "softdrink" siap melengkapi kebersamaan anda. Kafe Jonggrang Mayangan terlihat begitu spesial dengan hiasan eksterior berupa kapal nelayan jenis "Jonggrang" (Purse Siene). Ada lagi rest-O-tent, tempat makan aneka masakan sari laut dan penganan olahan bakau yang berada di bawah tenda raksasa dengan empat kubah di atas pantai pasang surut di antara keasrian hutan bakau. Kita dapat menikmati aneka masakan kepiting, kerang, cumi-cumi, udang, ikan laut, bersama keluarga, teman, rekan kerja atau relasi bisnis. dengan minuman berbagai macam seperti jus kedondong, jeruk, alpukat, sirsat, melon, semangka, buah naga dan aneka minuman variasi buah. "Kalau rame-rema bisa prasmanan, paket menu mulai Rp65.000, Rp75.000 dan Rp110.00 per orang. Sudah mantap Pak, bisa mencicipi semuanya," ujar Nisa, pemasaran BJBR, berpromosi kepada rombongan BKM dari Desa Wage, Taman yang petang itu menikmati keeksotikan BJBR. Tidak hanya itu, di sini juga tersedia aneka kudapan yang khas seperti brownies, cookies, rollcake yang terbuat dari tepung mangrove. Untuk menginap tersedia bungalow yang dibangun dari 90 persen kayu kelapa berdiri di atas pantai pasang surut di antara hutan bakau. Bungalow yang berkapasitas delapan orang Rp800 ribu per malam, sementara yang berada di hutan bakau Rp750 ribu. Dari bungalow bisa menikmati suasana berbeda dengan pemandangan laut lepas seperti tinggal di atas kapal pesiar yang mewah dan saksikan aneka ragam ekosistem khas pantai pasang surut berupa burung-burung bangau sedang sibuk mengejar mangsanya, kepiting kepiting muncul dari lubang persembunyiannya, burung king fisher terbang melesat, menyergap ikan-ikan yang terjebak di air pantai yang surut. "Ehhhh ternyata ada objek wisata buatan yang bagus di Probolinggo. Saya sudah pensiun tiga tahun lalu, belum ada ini (BJBR)," ucap Suwarno, pensiunan pengairan yang kini aktif di BKM Wage. "Wah harus mengajak keluarga liburan di sini. Setelah menikmati Bromo, petik anggur, terus berwisata dan menginap di sini, asyik juga sepertinya..ya," celetuk Anna, sekretaris BKM Wage.(*)

Pewarta:

Editor : FAROCHA


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015