Jember (Antara Jatim) - Pemerintah akan mengembangkan hasil penelitian tebu transgenik dari peneliti Universitas Jember, demikian disampaikan Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) TNI Luhut Binsar Panjaitan. "Hasil penelitian di Unej cukup luar biasa seperti tebu transgenik dan tepung mocaf dari singkong, sehingga saya pikir kenapa pemerintah tidak memanfaatkan itu," kata Luhut di Kantor Rektorat Universitas Jember, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Senin. Menurut dia, berbagai hasil penelitian yang dikembangkan Unej dapat mewujudkan ketahanan pangan dan ketahanan energi, sehingga penelitian itu akan ditindaklanjuti melalui kerja sama pemerintah dengan lembaga Unej. "Berdasarkan informasi dari Rektor Unej M. Hasan, tebu transgenik juga dikerjasamakan dengan PTPN XI, sehingga pengembangan bibit tebu bebas penyakit itu diharapkan meningkatkan produksi gula nasional dan mengurangi impor gula," ucap mantan Dubes RI di Singapura itu. Prof Bambang (penemu bibit transgenik), lanjut dia, kebetulan ada kegiatan di Jakarta pada Selasa (19/5), sehingga kami agendakan untuk ketemu pada Rabu (20/5) atau Kamis (21/5). "Kami undang beliau untuk menjelaskan secara detail tentang bibit tebu yang tahan penyakit itu, sehingga bisa dikembangkan di sejumlah daerah di Indonesia," paparnya. Dalam kesempatan itu, Luhut juga mengatakan pemerintah akan meningkatkan anggaran penelitian yang saat ini dinilai masih terlalu rendah. "Setelah berbincang dengan Presiden Jokowi, memang ada rencana meningkatkan anggaran penelitian hingga mencapai 1 Miliar Dollar," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015