Tulungagung (Antara Jatim) - Ahli geologi Dinas PU ESDM Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur memperingatkan wisatawan yang berkunjung ke telaga warna Desa Panggunguni, Kecamatan Pucanglaban untuk tidak berenang apalagi mengkonsumsi air telaga tersebut, karena diduga mengandung arsenik. "Lokasi bekas tambang di kawasan tersebut tak hanya mengandung tembaga, tetapi juga hasil tambang lain seperti emas, timbal serta arsenik," terang Tenaga Ahli Geologi Dinas Pekerjaan Umum Energi Sumber Daya Mineral (PUESDM) Tulungagung, Sofyan Hadi di Tulungagung, Minggu. Zat kimia yang disebut terakhir, dalam dunia keilmuan dikenal sebagai bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik yakni kuning, hitam, dan abu-abu. Menurut Sofyan Hadi, Arsenik biasanya digunakan sebagai pestisida, herbisida dan insektisida. Dalam tabel unsur kimia, lanjut dia, arsenik memiliki lambang As dengan nomor atom 33. Oleh karena mengandung zat kimia berbahaya itulah, PU ESDM mengimbau agar masyarakat maupun wisatawan yang berkunjung ke telaga warna agar berhati-hati. "Arsenik ini beracun. Makanya, penambang sering kena penyakit seperti gatal. Jika sampai air telaga ini mengenai kulit, biasanya dampak klinis yang dirasakan adalah gatal-gatal atau bahkan lecet," urainya. Berdasar data Dinas PU-ESDM, lokasi tambang di Bukit Puthuk Krebet, Desa Panggunguni, Kecamatan Pucanglaban itu merupakan lahan perorengan yang dikelola bekerjasama dengan swasta (CV). Ia mengungkapkan, izin tambang sejauh ini masih aktif namun kegiatan penambangan tembaga ataupun emas sementara berhenti sejak medio 2013 karena perubahan regulasi bahan pertambangan yang dibuat pemerintah. Masalahnya, sejak areal pertambangan ini ditinggal oleh investor, empat titik galian yang memiliki luasan dan kedalaman berbeda berubah menjadi telaga dengan warna berbeda-beda, sehingga menarik perhatian warga dari berbagai daerah.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015