Malang (Antara Jatim) - Kedatangan Wali Kota Malang, Moch Anton, dari kunjungannya ke beberapa negara di Eropa Timur bersama sejumlah pejabat satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan pemkot setempat, disambut unjuk rasa, Selasa. Puluhan masyarakat yang tergabung dalam Malang Corruption Watch (MCW) memprotes kunjungan wali kota beserta beberapa Kepala SKPD dengan dalih misi dagang itu karena menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sebesar Rp809 juta. Aksi yang digelar di kawasan Balai Kota Malang itu hanya memajang beberapa poster kecaman lawatan Pemkot Malang ke beberapa negara di Eropa Timur, miniatur pesawat serta memakai topeng pejabat Pemkot Malang yang ikut dalam kunjungan tersebut. Pejabat yang mendampingi wali kota itu adalah, Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Ade Herawanto, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Ida Ayu, Kepala Dinas Kominfo Zulkifli Amrizal dan Kepala Bappeda Wasto. Juru bicara MCW M Taher Bugis memaparkan aksi tersebut dilakukan karena lawatan Pemkot Malang ke berbagai negara di Eropa Timur tersebut merupakan pemborosan karena dana yang dipergunakan untuk lawatan ke Eropa Timur tak sebanding dengan dana pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang hanya sebesar Rp150 juta. Dengan demikian, lanjutnya, MCW berkesimpulan bahwa agenda tersebut adalah agenda plesir alias wisata saja. "Informasi yang kami terima anggaran perjalanan ke Eropa Timur Pemkot Malang seluruhnya ternyata mencapai Rp2,4 miliar," kata Taher. Hanya saja, lanjutnya, pihaknya belum bisa membuktikan kebenaran informasi itu. Dirinya mengaku masih mengumpulkan data lebih lengkap untuk menelusuri informasi tersebut. Oleh karena itu, katanya, DPRD Kota Malang harus turun untuk mengusut agenda Pemkot Malang tersebut. Demikian juga Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) agar menelusuri aliran dana atau mengaudit agenda Pemkot Malang itu. "Lawatan Pemkot Malang ini adalah pemborosan. Sebaiknya uang itu dipergunakan untuk mengembangkan UKM di Kota Malang yang hasilnya bisa jauh lebih baik," ujarnya. Selain itu, kata Taher, Pemkot Malang juga belum mempertanggungjawabkan agenda kunjungannya ke Lombok, sekarang malah ditambah dengan "jalan-jalan" ke Eropa Timur."Sekarang, kami minta Pemkot Malang mempertanggungjawabkan hasil kunjungannya ke sejumlah negara Eropa itu," tandasnya. Di akhir unjuk rasanya, mereka melemparkan sebuah pesawat dari kertas ke arah Balai Kota Malang dengan maksud pesawat itu sebagai simbol dari agenda pemkot ke Eropa hanya cuma mainan belaka.(*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015