Denpasar (Antara Jatim) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meminta kalangan perbankan memperluas layanannya sampai di pelosok daerah, karena selama ini akses tersebut belum merata di Kawasan Indonesia Timur. "Sampai sekarang, masyarakat di DKI Jakarta menjadi pasar yang paling banyak dijangkau kalangan perbankan. Padahal wilayah yang ditetapkan sebagai Zona 1 oleh Bank Indonesia (BI) itu adalah daerah paling jenuh dibandingkan lainnya," kata Kepala Bagian Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan OJK, Eggi Gilkar pada Pendidikan Jurnalistik Keuangan OJK, di Denpasar, Selasa. Sementara, ungkap dia, daerah dengan zona lain yakni Zona 2 hingga 6 merupakan kawasan paling tidak jenuh. Di sisi lain, wilayah tersebut memiliki potensi pasar perbankan sangat besar, tetapi belum dioptimalkan oleh pelaku usaha di sektor itu. "Untuk Zona 1, wilayahnya kecil tapi akses perbankan luas. Sebaliknya, di Kawasan Indonesia Timur layanan perbankan minim tetapi cakupan daerahnya luas," ujarnya. Pembagian zona itu, jelas dia, dikelompokan berdasarkan perkembangan ekonomi daerah dan akses layanan perbankan. Seperti Zona 2 meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Banten. Zona 3 antara lain Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, dan Sumatera Utara. "Kalau di Zona 4, misalnya Riau, Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Papua," tuturnya. Kemudian, tambah dia, di Zona 5 meliputi DI Aceh, Jambi, Sumatera Barat, Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Kalimantan Barat, dan Sulawesi Tenggara. Berikutnya, Zona 6 antara lain NTB, NTT, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku Utara, Maluku, dan Papua Barat.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015