Lumajang (Antara Jatim) - Jalur selatan di kawasan Piket Nol yang mengubungkan Kabupaten Lumajang-Malang, Jawa Timur, Selasa, dibuka kembali untuk kendaraan roda dua dan roda empat, setelah tertimbun tanah longsor pada Senin (11/5) malam. "Petugas melakukan pembersihan longsor mulai kemarin malam hingga pagi tadi sekitar pukul 04.00 WIB, sehingga hari ini akses jalur selatan Lumajang-Malang bisa dilalui," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, Ribowo, di Lumajang. Longsor berupa bongkahan batu dan lumpur di Piket Nol terjadi pada Senin (11/5) malam sekitar pukul 19.00 WIB, tepatnya di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, sehingga akses jalan yang menghubungkan dua kabupaten itu ditutup total. "Tanah longsor tersebut terjadi karena lahan di atas tebing gundul dan hanya ditanami pohon pisang, sehingga hujan yang mengguyur kawasan setempat selama satu hingga dua jam dapat menyebabkan tebing longsor," tuturnya. Ribowo menjelaskan jalur selatan yang berada di lereng Gunung Semeru tersebut rawan longsor, bahkan pihak BPBD Lumajang mencatat sekitar 50 titik di kawasan tersebut rawan longsor dan pohon tumbang. "Sejumlah rambu-rambu juga sudah dipasang, sehingga pengguna jalan yang melintas di Piket Nol harus ekstra hati-hati untuk menghindari runtuhan longsor," katanya. Ia mengimbau warga berhati-hati saat melewati jalur Piket Nol pada saat hujan karena jalan licin, berlumpur, rawan pohon tumbang dan bukit tersebut rawan longsor berupa tanah atau bongkahan batu besar yang dapat menimbun badan jalan. "Lebih baik warga tidak melewati kawasan Piket Nol selama hujan deras karena sangat berbahaya bagi pengguna jalan yang melewati jalur selatan Lumajang-Malang itu," ujarnya. Selain longsor di Piket Nol, BPBD Lumajang mencatat tanah longsor menerjang enam rumah di Dusun Pasirejo, Desa Purorejo, Kecamatan Tempursari dan satu rumah di Dusun Gumukmas, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo. Tidak ada korban jiwa dalam bencana longsor tersebut, namun sejumlah rumah mengalami rusak berat, sedang, dan ringan.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015