Surabaya (Antara Jatim) - SMP Khadijah, Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, menjadikan Al-Quran sebagai syarat kelulusan siswa melalui Munaqosah (Ujian/Uji Kompetensi) Al-Quran pasca-Ujian Nasional (UN). Munaqosah Terbuka itu diikuti 92 dari 500-an siswa yang lulus ujian tertutup dan disaksikan para orang siswa yang juga diberi kesempatan menguji langsung di halaman SMP Khadijah, Wonokromo, Surabaya, Minggu. Dalam munaqosah yang dipantau langsung oleh KH Bashori Alwi (pengasuh Pesantren Ilmu Al-Quran atau PIQ, Singosari, Malang) dan putranya, KH Ahmad Faiz Bashori, itu, tiga orang tua siswa mengambil undian soal. Selanjutnya, ketiganya diminta menunjuk siswa yang akan diuji dari 92 siswa yang mengikuti Munaqosah Terbuka itu. Ketiganya membacakan soal yang diambil untuk ditanyakan kepada siswa yang ditunjuk. Isi soal yang ditanyakan adalah ayat Al-Quran yang harus dibacakan secara benar dan tepat, lalu kata yang tertulis dengan huruf merah harus disebutkan jenis bacaannya, misalnya idzghom-bigunnah. Setelah siswa yang teruji itu membacakan ayat Al-Quran itu dan menyebutkan jenis bacaannya dalam Ilmu Al-Quran serta menjelaskan makna dari jenis bacaan itu, maka KH Ahmad Faiz Bashori akan memberi penilaian. "Benar (lulus)," kata KH Ahmad Faiz Bashori yang juga sempat mengingatkan salah seorang siswa yang menghentikan bacaannya terlalu pendek, sehingga bisa mengubah maknanya, namun cara membacanya tetap benar. Dalam sambutannya, pengasuh Pesantren Ilmu Al-Quran, Singosari, Malang, KH Bashori Alwi, menyatakan bangga dengan hasil munaqosah. "Semoga anak-anakku akan menjadi qori (pembaca Al-Quran) di sorga," katanya. Setelah munaqosah usai, KH Ahmad Faiz Bashori menjelaskan uji kompetensi (munaqosah) Al-Quran itu meliputi tartil (ritme atau panjang-pendek bacaan) dan tajwid (cara membaca yang benar sesuai huruf/kata). "Kalau tidak lulus (Munaqosah Al-Quran), maka sekolah akan menangguhkan ijazah kelulusan siswa dari sekolah ini, bahkan kalau UN sudah lulus pun akan tetap diwajibkan mengikuti pendalaman Al-Qurannya," katanya. Didampingi guru Al-Quran SMP Khadijah, Mas Hasan Nuaim, dan ketua panitia Munaqosah Terbuka, Alaika Muhammad Bagus, KH Ahmad Faiz Bashori menjelaskan kerja sama SMP Khadijah Surabaya dengan PIQ Malang dilakukan sejak tahun 2007. "Awalnya, kami mendidik para guru sini. Dalam metodologi, sekolah ini memakai standar PIQ yakni 'Bil Qolam' yang merupakan metode meneladani Rasulullah yakni guru membaca ayat, lalu muridnya menirukan dan guru melakukan 'tashih' (pembetulan). Itu seperti Malaikat Jibril menuntun Rasulullah," katanya. Di sela munaqosah itu, Kepala SMP Khadijah, Mas Abdul Ghofar, menjelaskan pihaknya menjadikan Al-Quran sebagai syarat kelulusan untuk mencetak siswa yang berpikir dan berakhlak Al-Quran. "Artinya, kami ingin siswa kami santun dan tidak liberal," katanya. Selain munaqosah, pihak SMP Khadijah juga meluncurkan album shalawat yang dilantunkan para siswa dan guru, lalu panitia mengumumkan "lima terbaik" dalam munaqosah yakni Zulfa Labibah, Nurmaliza Rahmi, Intan Khoiruz Zakiyah, Rizqi Alfriyansah, dan Dini Hidayatus Sholihah. (*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015