Teheran (Antara/Xinhua-OANA) - Majelis (Parlemen) Iran akan membalas jika Kongres AS berusaha menyabot kesepakatan dalam masalah nuklir negara Persia itu, kata seorang anggota senior parlemen Iran di Teheran pada Jumat (8/5). Majelis Iran akan mewajibkan Pemerintah Iran untuk melanjutkan semua kegiatan nuklir sebelumnya --jika kesepakatan dihalangi oleh Kongres AS, kata Ketua Komisi Kebijakan Keamanan dan Luar Negeri di Majelis Iran Alaeddin Boroujerdi sebagaimana dikutip oleh Press TV. Boroujerdi mengeluarkan pernyataan tersebut sebagai reaksi atas rancangan peraturan yang disahkan oleh Senat AS pada Kamis (7/5), yang memberi Kongres AS wewenang untuk mengkaji dan berpotensi menolak kesepakatan nuklir dengan Iran. Iran takkan menerima baik setiap kesepakatan kecuali disepakati bahwa semua sanksi akan dicabut dalam pelaksanaan kesepakatan semacam itu, ia menambahkan, sebagaimana diberitakan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu siang. Berdasarkan rancangan peraturan Senat AS tersebut, Kongres AS akan mengkaji dan melakukan pemungutan suara mengenai kesepakatan nuklir dengan Iran dalam waktu 30 hari. Selama masa itu, Pemerintah Presiden AS Barack Obama tak bisa mencabut sanksi atas Iran. Presiden Barack Obama telah menyampaikan kesediaan untuk menandatangani rancangan peraturan semacam itu setelah disahkan oleh Komite Hubungan Luar Negeri Senat, tapi memperingatkan bahwa tak ada perubahan "pil racun" dalam rancangan tersebut, seperti pengakuan Israel. Iran dan Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Tiongkok, Rusia ditambah Jerman --yang secara bersama dikenal sebagai kelompok P5+1-- berlomba dengan tenggat 30 Juni untuk mencapai kesepakatan menyeluruh setelah merundingkan kesepakatan kerangka kerja pada awal April. Direktur Politik Uni Eropa Helga Schmid dan timpalannya dari Iran Abbas Araghchi serta Majid Takht Ravanchi akan melanjutkan pekerjaan mereka pada 12 Mei di Wina. Schmid dan para perunding Iran akan melanjutkan pekerjaan mereka mengenai penyusunan teks utama bagi kesepakatan akhir dan menyeluruh mengenai masalah nuklir Iran, berdasarkan pemahaman utama yang dicapai pada 2 April di Lausanne. Para ahli juga sedang mengerjakan lampiran pada rancangan kesepakatan utama.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015