Surabaya (Antara Jatim) - Rektor ITS Surabaya Prof Joni Hermana menegaskan bahwa pihaknya telah menurunkan tim penyelesaian pelanggaran (TPP) untuk menyikapi kericuhan antarmahasiswa setempat saat pertandingan futsal pada Rabu (6/5) malam. "Hiruk pikuk mahasiswa itu biasa, (kejadian) itu bukan keributan yang luar biasa, karena dalam satu keluarga saja bisa ribut, apalagi anak-anak muda, tapi mestinya mahasiswa itu mengedepankan intelektual, bukan emosi," katanya di Surabaya, Jatim, Jumat. Ditemui setelah membuka "Marine Icon 2015" yang digelar mahasiswa Fakultas Teknologi Kelautan (FTK) di Monumen Kapal Selam (Monkasel) Surabaya, ia mengemukakan hal itu menanggapi keributan antara mahasiswa FTK dengan Teknik Mesin saat lomba futsal itu. "Jangan mudah berkelahi hanya karena pertandingan, sebab 'Marine Icon 2015' atau futsal itu juga hanya pertandingan. Demokrasi itu memang mengandaikan kalah dan menang, jangan mudah emosi karena demokrasi. Untuk menyelesaikan itu, saya sudah menurunkan TPP sejak kejadian pada Rabu malam itu," ujarnya. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015