Surabaya (Antara Jatim) - Direktur Harian Pagi Memorandum, Sukoto, resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali Kota Surabaya di kantor DPC Partai Gerindra Jl. Gayungsari XI, Surabaya, Kamis. "Ke depan kami memiliki pemikiran mengintegrasikan kawasan seni dan kawasan bersejarah di Surabaya, yang meliputi THR, Makam WR Soepratman hingga kawasan Tambaksari. Intinya kami akan mem-branding kembali kawasan seni dan budaya di Surabaya," kata Sukoto usai mendaftarkan diri di kantor Gerindra Surabaya. Kedatangan wartawan senior itu juga diikuti oleh sejumlah pendukungnya dan diterima langsung oleh Ketua Tim Penjaringan Cawali-Cawawali Partai Gerindra Surabaya, AH.Tony. Sukoto yang juga Ketua Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) Jatim itu menyampaikan pemikiran-pemikiran cemerlangnya. Ia meyakini bila program-programnya yang telah dirumuskannya bisa mengentaskan masyarakat Kota Surabaya, baik itu dari sisi perekonomian, infrastruktur, kesehatan, pendidikan, keamanan, kebudayaan dan lainnya. Menurut pandangan Sukoto, permasalahan budaya ke depan juga harus mendapat perhatian lebih. Itu semua karena hingga saat ini cenderung ditelantarkan oleh pemerintah, terbukti dengan semakin matinya tempat kesenian di Surabaya. Sehingga Pasar Seni THR nantinya akan lebih terintegrasi. Satu ide yang juga dimunculkan Sukoto adalah wacana mengganti nama Jalan Kenjeran menjadi Jalan Indonesia Raya, karena di lokasi tersebut merupakan lokasi makam pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya, Wage Rudolf (WR) Soepratman yang tentu sudah sangat mendunia. Dari pemikiran penggantian nama jalan itu nanti sekaligus diharapkan secara tidak langsung akan bisa mengubah citra Kenjeran yang selama ini terkesan konotatif dengan pantai yang di dalamnya dilingkupi objek wisata dengan pandangan miring di masyarakat. Selain itu, lanjut dia, selama ini Surabaya juga dikenal sebagai kota dagang, jasa serta budaya. Tentunya harapan itu akan terwujud bila pengelolaan kawasan seni yang terintegrasi itu juga benar-benar dikelola oleh profesional. "Selama ini apa yang dilakukan pemerintah kota hanya mengandalkan dinas, di mana pengelolaannya dinilai setengah-setengah serta kurang profesional," katanya. Bahkan bila perlu nantinya juga dibentuk Perusahaan Daerah (PD) khusus yang membidangi masalah seni dan industri kreatif. "Yang pasti nantinya komunitas kesenian di Kota Surabaya akan diwadahi serta ditampung untuk dikelola secara profesional," katanya. Pandangan tersebut disambut positif oleh AH Tony. "Ini tentunya menjadi pemikiran positif seorang calon wali kota, ide-ide inilah yang selalu kami harapkan dari cawali yang diusung Partai Gerindra," katanya. Sementara dalam kesempatan tersebut Tony juga mempertanyakan sejauh mana komunikasi politik yang telah dibangun oleh Sukoto dalam Pilwali ini, Sukoto mengatakan bahwa jauh hari telah melakukan komunikasi serius dengan sejumlah parpol di Surabaya, di antaranya PKB, PAN hingga PKS yang juga telah siap mengusungnya dalam Pilkada. Sementara dengan parpol yang lain pihaknya juga telah melakukan pertemuan intensif.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015