Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah akan mencairkan dana "Program Indonesia Pintar (PIP) 2015" melalui "Kartu Indonesia Pintar" (KIP) untuk 6,2 juta anak pada Mei 2015. "Itu pencairan tahap pertama," kata Deputi Bidang Pendidikan dan Agama Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof Dr Agus Sartono dalam 'Sosialisasi Program Indonesia Pintar 2015' di Surabaya, Jatim, Kamis. Didampingi Direktur Pembinaan SD Kemendikbud Prof Dr Ibrahim Bafadal MPd, Direktur Pembinaan SMA Kemendikbud Ir Harris Iskandar PhD, dan Direktur Pendidikan Madrasah Kemenag Prof Dr Nur Kholis Setiawan, ia mengatakan pencairan dana KIP tahap pertama itu dilakukan serentak oleh Kemendikbud dan Kemenag. "Jumlah anak penerima Program Indonesia Pintar 2015 mulai SD/MI, SMP/MTs, hingga SMA/SMK/MA yang kami rencanakan itu mencapai 20,37 juta anak dengan anggaran sebesar Rp12,8 triliun yang sudah disiapkan melalui APBN-P 2015," katanya. Namun, pencairan dana KIP untuk tahap pertama hanya untuk 6,2 juta anak, karena data paling siap memang sebanyak itu, sedangkan pencairan tahap kedua akan lebih banyak lagi jumlah penerimanya, karena jumlah sesuai rencana sebanyak 20,37 juta. "Data penerima KIP itu dinamis, karena data penerima KIP yang sudah siap itu umumnya berasal dari penerima BSM (bantuan siswa miskin) pada tahun 2014, sedangkan penerima KIP itu lebih luas dari BSM," katanya. Menurut dia, penerima KIP adalah penerima BSM 2014 yang diperluas dengan anak usia sekolah (6-21 tahun) dari keluarga pemegang KPS yang belum menerima BSM 2014, dan anak usia sekolah dari keluarga pemegang PKH. Selain itu juga diperluas untuk anak usia sekolah yang tinggal di panti asuhan (kemensos), pesantren (kemenag), anak usia sekolah yang putus sekolah agar kembali bersekolah, dan anak usia sekolah yang terancam putus sekolah (kesulitan ekonomi/korban bencana alam). "Dengan perluasan penerima itu, maka penerima KIP akan lebih banyak daripada BSM, karena itu pemberian tahap kedua pasti lebih banyak lagi penerimanya, baik dari Kemendikbud maupun Kemenag," katanya. Agus Sartono mengatakan nilai dana KIP yang diberikan berjumlah Rp450 ribu/tahun untuk SD/MI, Rp750 ribu/tahun untuk SMP/MTs, dan Rp1 juta untuk SMA/SMK/MA. "Jadi, dana KIP itu diberikan untuk setahun, tapi pemberiannya dilakukan dua tahap yang masing-masing 50 persen dari dana yang ada. Tahap pertama akan diberikan pada Mei, lalu tahap kedua akan diberikan sebelum tahun ajaran baru atau Juli-Agustus," katanya. Sementara itu, Direktur Pembinaan SD Kemendikbud Prof Dr Ibrahim Bafadal MPd menjelaskan daerah dengan jumlah penerima terbanyak berasal dari Jatim yakni 1,7 juta anak dari 6,2 juta anak itu berasal dari provinsi berpenduduk terbesar kedua setelah Jabar itu. "Itu bukan karena jumlah penduduk miskin di Jatim ini banyak, melainkan jumlah penduduk Jatim memang banyak, sehingga penduduk miskin di Jatim itu otomatis banyak juga," katanya. Khusus Jatim, untuk tingkat SD ada 361.679 siswa dengan nilai anggaran Rp148,449 miliar, tingkat SMP ada 145.470 siswa dengan anggaran Rp109,1 miliar, tingkat SMA ada 13.692 siswa dengan anggaran Rp13,692 miliar, tingkat SMK ada 10.278 siswa dengan anggaran Rp10,278 miliar. Untuk MI, MTs, dan MA masih proses verifikasi. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015