Surabaya (Antara Jatim) - Plan International Indonesia bekerja sama dengan Kadin Jawa Timur membantu 2.500 pemuda maupun pemudi di Jatim mendapatkan pekerjaan laik di 15 perusahaan guna meningkatkan kesejahteraan mereka pada masa mendatang. "Belasan perusahaan itu mulai dari perusahaan sepatu, ritel, sampai kerajinan. Seperti PT Intidragon Suryatama, PT Young Tree, PT Sukses Jaya Abadai, dan UD Rukun Jaya" kata Project Manager Youth Economic Empowerment Plan International Indonesia Lukas Kristian, ditemui pada "Closing Ceremony Program" di Surabaya, Kamis. Ia mengungkapkan, program itu sudah berjalan sejak tahun 2012. Upaya tersebut merupakan komitmen Plan International Indonesia untuk memperjuangkan hak-hak ekonomi kaum muda, terutama perempuan untuk lebih berdaya secara ekonomi. "Kami optimistis, perempuan yang berdaya mampu menaikkan posisi tawarnya dalam proses pengambilan keputusan baik dalam keluarga maupun masyarakat," ujarnya. Country Director Plan International Indonesia, Mingming Remata Evora menyatakan, program itu sudah seharusnya dilanjutkan oleh pemerintah daerah maupun pihak terkait seperti Kadin Institute. Dengan begitu, tingkat pengangguran terbuka di Jatim yang mencapai 4,19 persen bisa ditekan dan kian turun pada tahun 2015. "Pada kegiatan ini kami pelaksana teknis program Kadin-Plan menyerahkan modul 'soft skills' yang sangat baik digunakan untuk menyiapkan kaum muda sebelum masuk dunia kerja. Materi itu di antaranya pendidikan keuangan, 'life skills', motivasi, mental 'building', dan gender," paparnya. Selain modul, tambah dia, pihaknya menyiapkan model yang ideal hasil pembelajaran selama dua tahun melaksanakan program pemberdayaan kaum muda. Pihaknya berharap pemerintah provinsi/kabupaten/kota dan Kadin Institute dapat meneruskan program itu. "Meski begitu, dalam melatih mereka kami menghadapi kendala tersendiri. Misalnya emosi labil anak muda yang kadang terpengaruh temannya justru ingin bermain daripada bekerja," tuturnya. Padahal, sebut dia, kalangan muda itu yang selama ini memberikan kontribusi besar atau 70 persen dari total pengangguran di Jatim yang kini mencapai 600.000 orang. Namun demikian, melalui program Kadin-Plan itu pihaknya telah menyumbang pengurangan pengangguran sebanyak 2.500 anak muda selama dua tahun. "Tapi jumlah itu masih sedikit untuk menurunkan angka pengangguran di Jatim. Banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan dan kami harap ada bantuan dari pihak lain guna meneruskan program serupa, termasuk dari sisi pendanaan di mana investasi di pelatihan itu sampai mereka bekerja cukup terjangkau," ucapnya. Pada kesempatan sama, Wakil Ketua Kadin Jatim Bidang Organisasi, Dedy Suhajadi mengemukakan, program itu perlu mendapatkan apresiasi khusus. Apalagi, merupakan kegiatan konkrit yang perlu didukung berbagai pihak mulai dari masyarakat, pemerintah, maupun pengusaha. "Kami bangga program ini bisa terlaksana dengan baik. Bahkan, anak-anak muda yang diterima di beberapa perusahaan itu bukan menjadi karyawan alih daya melainkan tetap," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015