Surabaya (Antara Jatim) - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menggandeng World Wide Funds for Nature (WWF) mendukung rehabitilitasi hutan mangrove di Indonesia karena kondisinya di berbagai titik di Tanah Air mengalami degradasi. "Untuk itu, melalui program Bakti BCA kami bersama WWF melaksanakan penanaman bibit mangrove di Teluk Lamong Surabaya. Upaya ini juga sebagai bentuk kepedulian kami terhadap kehidupan nelayan," kata Kepala BCA KCU Gresik, FX Herman Susantio, di Surabaya, Kamis. Ia mengungkapkan, kegiatan tersebut sekaligus merupakan bagian dari ungkapan rasa syukur mengingat BCA telah mencapai usia 58 tahun. Agenda yang dilakukan pada hari ini merupakan tindak lanjut dari penanaman pohon yang telah kami laksanakan di Ekowisata Mangrove di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. "Terkait pemilihan lokasi di Teluk Lamong, disebabkan kawasan pesisir Surabaya Utara merupakan salah satu daerah yang penting bagi kota Surabaya," ujarnya. Selain itu, jelas dia, sampai sekarang ratusan nelayan masih tergantung hidupnya pada hasil tangkapan di pesisir Surabaya Utara. Oleh karena itu, keberadaan hutan mangrove sangat penting bagi kehidupan mereka sehari-hari. "Berbagai upaya dilakukan nelayan untuk mempertahankan, menjaga dan melestarikan hutan mangrove. Ada sebanyak 20 jenis vegetasi mangrove di pesisir Surabaya Utara," katanya. Di sisi lain, imbuh dia, penanaman Mangrove telah dimulai oleh BCA tidak hanya di kawasan Ekowisata Mangrove di Pantai Indah Kapuk Jakarta. Akan tetapi, termasuk di Blanakan Subang, Tanggamus Lampung, dan Muara Kali Opak Yogyakarta. "Berikutnya, kami melaksanakan penanaman Mangrove di sejumlah tempat seperti Lamujung (Aceh Besar), Muara Gembong (Jawa Barat), Wringin Putih (Banyuwangi), Pejarakan (Bali), dan Bengkayang (Kalimantan Barat). Total bibit pohon mangrove yang ditanam mencapai 18.000 bibit," katanya. Sementara, Manager Marketing WWF Indonesia Susilowati Lestari, menyatakan, saat ini kondisi hutan mangrove di Pesisir Surabaya Utara kian memprihatinkan sehingga membutuhkan perhatian serius. Oleh karena itu, pihaknya berkenan menjalin kerja sama dengan BCA khususnya guna merehabilitasi kondisi hutan mangrove di daerah tersebut. "Kami yakin pada jangka panjang, upaya ini dapat berdampak pada perbaikan ekologi, pencegahan terhadap abrasi, dan pencegahan intrusi air laut. Kemudian, penyediaan habitat satwa dan daya dukung perikanan yang berkelanjutan," katanya. Program itu, tambah dia, secara sosial juga menggugah para pihak untuk berperan serta dalam perbaikan lingkungan. Bahkan, tidak terbatas pada masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan sebagai penerima manfaat dari program ini. "Akan tetapi juga pihak yang memiliki komitmen yang kuat untuk perbaikan lingkungan, baik perorangan, kelompok masyarakat, pemerintah, maupun sektor swasta/korporasi. Salah satunya, yang dilakukan BCA," katanya. Penanaman pohon mangrove itu, lanjut dia, sekaligus bagian dari program NEWtrees yang dicanangkan oleh WWF. Program itu berorientasi pada perbaikan fungsi ekosistem prioritas di tingkat bentang alam. Bahkan, seiring dengan upaya yang sedang dilakukan oleh pemerintah dalam mengintegrasikan pembangunan sektoral dengan daya dukung lingkungan. "Program NEWtrees turut mendukung dan berkontribusi mewujudkan komitmen pemerintah untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen pada tahun 2020 melalui perbanyakan penanaman pohon dan reforestasi," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015