Malang (Antara Jatim) - Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Malang, Jawa Timur, Zubaidah, menyatakan peserta Ujian Nasional (UN) di daerah itu semua sudah pintar dan cerdas, sehingga tidak tergiur dengan isu kebocoran dan jual beli soal atau kunci jawaban UN.
"Saya yakin siswa-siswi peserta UN, baik yang berbasis komputer (CBT) maupun kertas atau paper based test (PBT), di daerah ini sudah cukup cerdas menyikapi isu-isu seperti itu, sehingga mereka tidak tergiur, apalagi saat ini UN bukan menjadi satu-satunya indikator kelulusan," tegas Zubaidah di Malang, Senin.
Oleh karena itu, katanya, hingga pelaksanaan UN SMA sederajat tidak ditemukan adanya kebocoran soal atau beredarnya kunci jawaban. Semua siswa mengikuti UN dengan jujur.
Mengenai jumlah siswa yang mengikuti UN susulan karena berbagai alasan, Zubaidah mengatakan ada dua siswa yang bakal mengikuti UN susulan pada awal pekan depan di SMA Negeri 4. Kedua siswa yang mengikuti UN susulan itu karena sakit.
Menyinggung hasil evaluasi pelaksaan UN CBT dan PBT yang digelar 13-15 April untuk SMA dan 17 April untuk SMK karena masih ada ujian praktik itu, Zubaidah mengaku berjalan lancar, hanya ada sedikit gangguan teknis, namun tidak mempengaruhi proses UN.
Permasalah teknis, lanjutnya, menjadi satu-satunya kendala dalam pelaksanaan UN, khususnya yang menggunakan sistem CBT. Oleh karena itu, masalah teknis tersebut menjadi fokus evaluasi Disdik dan tahun depan harus dipikirkan masak-masak bagaimana mengatasinya agar lebih baik lagi.
"Pelaksanaan UN tahun depan, setiap sekolah kami minta untuk mempersiapkan hal teknis demi lancarnya pelaksanaan CBT karena di sejumlah sekolah sempat terganggu akibat permasalahan daya listrik. Nantinya sekolah harus bisa menyiasati dan menyiapkan daya listrik yang optimal karena listrik ini merupakan elemen penting dalam pelaksanaan CBT, bahkan sekolah juga wajib menyiapkan genset jika sewaktu-waktu terjadi pemadaman ketika UN berlangsung," ucapnya.
UN SMA sederajat di Kota Malang diikuti sekitar 16.700 siswa (SMA dan SMK). Dari 16.700 siswa tersebut, yang mengikutinUN CBT sebanyak 6.000 siswa dari 28 sekolah negeri dan swasta.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015