Bangkalan (Antara Jatim) - Pihak keluarga menginginkan agar jenazah TKI Siti Zaenab yang dihukum mati di Arab Saudi dipulangkan ke Martajasa, Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Kakak Siti Zaenab Halimah mengatakan, keinginan para keluarga agar jenazah TKI yang dihukum mati itu bisa dipulangkan, karena ingin melihat secara langsung wajah Zaenab terakhil kali, sebelum yang bersangkutan dikebumikan. "Sudah bertahun-tahun keluarga yang ada disini tidak pernah berjumpa dengan Zaenab. Jika pemerintah berkenan memulangkan dia, kami ingin saudara saya dikebumikan di Tanah Kelahirannya disini," kata Halimah, Rabu, sembari berlinangan air mata. TKI Siti Zaenab binti Duhri Rupa telah menjalani hukuman mati di Madinah pada Selasa (14/4) pukul 10.00 waktu setempat. Pemerintah Indonesia menyampaikan duka cita yang mendalam kepada sanak keluarga almarhumah Siti Zaenab. Pemerintah juga menyampaikan protes kepada Pemerintah Arab Saudi karena tidak menyampaikan pemberitahuan kepada Perwakilan RI maupun keluarga mengenai waktu pelaksanaan hukuman mati tersebut. Siti Zaenab merupakan buruh migran Indonesia yang bekerja di Arab Saudi yang kemudian dipidana atas kasus pembunuhan terhadap istri pengguna jasanya bernama Nourah binti Abdullah Duhem Al Maruba pada 1999. Siti Zaenab kemudian ditahan di Penjara Umum Madinah sejak 5 Oktober 1999. Pihak keluarga, mendengar kejadian eksekusi mati Zaenab, setelah perwakilan Kementerian Luar Negeri datang ke rumahnya, Rabu pagi. Sebelumnya ponakan Zaenab, Tri Cahyono kepada Antara pada Selasa (14/5) malam mengaku, belum mengetahui kabar tentang eksekusi mati Zaenab, meski pemberitaan tentang eksekusi mati perempuan asal Desa Martajasa itu telah beredar di berbagai media daring atau "online" nasional. Sejak pagi rumah Zaenab di Desa Martajasa, Bangkalan, Madura didatangi banyak pejabat negara, baik dari Kementerian Luar Negeri, maupun pejabat pemkab setempat. Saudara Zaenab, Halimah mengaku, terakhir kali ia bertemu Zaenab pada tanggal 5 Maret 2015 di pejara. Ia datang ke Arab Saudi atas fasilitas pemerintah Indonesia. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015