Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Surabaya mengoptimalkan salah satu area rekreasi edukasi berupa Mini Agrowisata yang dikelola Dinas Pertanian di Jalan Pagesangan di ibu kota Provinsi Jawa Timur itu. "Pengunjung Mini Agrowisata relatif terus meningkat dari tahun ke tahun. Maka itu, pihaknya mulai merancang rencana optimalisasi pelayanan," kata Kepala Dinas Pertanian Djoestamadji di Surabaya, Senin. Menurut dia, tiap hari terdapat sekolah maupun instansi yang berkunjung ke lokasi tersebut. Tujuannya, belajar mengenai berbagai macam tanaman dan sejumlah jenis hewan ternak. Umumnya, lanjut dia, mereka adalah siswa-siswi Play Group, TK, dan SD yang belajar tentang pembibitan, penanaman pohon, beternak ayam, kelinci, dan ikan di sana. Mereka diajarkan tentang bagaimana merawat tanaman dan hewan yang baik dan benar. Para pengunjung, khususnya yang masih usia TK dan SD, diperkenalkan sejumlah alat pertanian secaara langsung, mulai dari cetok, cangkul, tabung penyiram tanaman, dan bibit-bibit tanaman. "Selain itu, pernah pula murid-murid SMP dan SMA yang datang untuk belajar tentang pelajaran IPA dan Biologi," katanya. Djoestamadji mengutarakan pihaknya berencana untuk tetap membuka Agrowisata pada Sabtu dan Minggu. Saat ini masih dalam tahap perencanaan program karena masih disiapkan segala sesuatunya. "Mudah-mudahan bisa terwujud," ujarnya. Dia menambahkan, animo masyarakat terhadap area rekreasi edukasi membuat pihaknya bersemangat untuk memberikan pelayanan terbaik. Apalagi, selama ini ada pula pengunjung dari luar kota, misalnya, Sidoarjo, Gresik, dan pulau Madura. Kasi Kehutanan Dinas Pertanian Surabaya Suzy Irawati Fauziah menuturkan, mereka yang ingin berkunjung ke Mini Agrowisata, dipersilakan membuat surat permohonan pada Dinas Pertanian tentang kapan akan datang ke sana. "Intinya, mereka yang ingin datang ke sini sangat dimudahkan,"urai dia. Dinas Pertanian juga sedang menyiapkan program edukasi pembibitan tanaman bagi SMP dan SMA. Detail mekanismenya masih dalam perencanaan. Yang jelas, instansi tersebut berniat membuat semacam pelatihan menanam pohon pada sekolah-sekolah. Setelah itu, sekolah-sekolah tersebut akan diminta melakukan praktiklangsung mulai tahap penanaman hingga perawatan. Nantinya, akan ada koordinasi dengan Dinas Pendidikan. "Setelah tiga bulan, akan dilihat sekolah mana yang hasil penanamannya paling baik. Bila memungkinkan, akan diadakan perlombaannya," ujarnya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015