Madiun (Antara Jatim) - Sebanyak 15 siswa Madrasah Aliyah (MA) Tri Bhakti Pagotan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, merasa cemas karena naskah soal sempat tertukar pada hari pertama pelaksanaan ujian nasional (UN) tahun 2015 tingkat SMA dan sederajat, Senin. Salah satu siswa MA setempat Mei Triningrum, mengatakan mata pelajaran ujian nasional hari pertama adalah Bahasa Indonesia. Namun, saat pengawas hendak membagikan soal, ternyata soal tersebut adalah mata pelajaran Sosiologi. Akibatnya, ujian sempat molor hingga satu jam karena pengawas mencari soal penggantinya. "Kami sempat cemas dengan kekeliruan soal tadi. Sebab, dari siswa sudah mempersiapkan ujian dengan baik, malah kendala timbul dari pihak pengawas. Untungnya dapat segera diatasi meski sempat molor," ujar Mei, kepada wartawan. Kepala MA Tri Bhakti Pagotan, Handrias mengakui insiden tersebut. Menurut dia, kejadian itu diketahui saat pengawas ruangan hendak membagikan naskah soal kepada peserta ujian. "Pihak sekolah langsung menghubungi Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun, dan kami disarankan untuk mencari naskah ujian nasional hari pertama di sekolah terdekat," tutur Handrias. Padahal, pada amplop soal tertulis naskah ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia. Namun, saat dibuka ternyata isinya soal mata pelajaran Sosilogi. Diduga, kejadian itu akibat kurang telitinya petugas saat melakukan penyortiran soal. Meski sempat molor, namun pihaknya merasa bersyukur karena pada akhirnya semuanya berjalan lancar. Ia berharap pada ujian nasional hari kedua hingga terakhir nanti dapat berjalan lancar. Dinas Pendidikan Kabupaten Madiun mencatat, secara umum pelaksanaan ujian nasional, baik yang berbasis komputer atau "computer based test" (CBT) maupun berbasis kertas atau "paper base test" (PBT), dapat berjalan lancar. Adapun, jumlah siswa di Kabupaten Madiun yang mengikuti UN tahun 2015 tingkat SMA sederajat secara manual sebanyak 6.970 peserta, baik SMA, SMK, maupun MA.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015