Sumenep (Antara Jatim) - Mahasiswa asal Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, yang kuliah di Yaman, masih ingin kembali ke negara tersebut untuk melanjutkan pendidikannya, jika situasinya sudah dinyatakan aman. "Kami tinggal menyelesaikan ujian akhir dan kalau berjalan normal, sebelum Ramadhan tahun ini sebenarnya bisa selesai. Insya-Allah. Namun, situasi di Yaman berbicara lain dan kami terpaksa pulang dulu," kata Alif Ilham Wahyudi di Sumenep, Senin. Alif adalah salah seorang dari empat warga Sumenep yang kuliah di Universitas Darul Ulum Asy-Syar'iyah, Hudaidah, Yaman. Alif dan tiga rekannya yang berasal dari Sumenep bersama puluhan mahasiswa lainnya itu tiba di Indonesia pada Senin (6/4) pekan lalu. "Kami tiba di Bali pada Senin malam dan langsung naik bus ke Surabaya. Semuanya difasilitasi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI," ujarnya, menerangkan. Ia menjelaskan, keluarga besarnya menjemput dirinya di Surabaya dan tiba di Sumenep pada Selasa (7/4) dini hari. "Alhamdulillah, proses evakuasi kami dari Yaman boleh dibilang berjalan lancar. Pelayanan dari pihak terkait di Kemenlu kepada kami, bagus. Biaya evakuasi kami dari Yaman hingga Surabaya ditanggung oleh Pemerintah," ucapnya, menambahkan. Alif juga mengemukakan, sebelumnya, dirinya dan rekan-rekannya yang kuliah di Universitas Darul Ulum Asy-Syar'iyah, Hudaidah, tidak ingin pulang. "Konflik yang terjadi sekarang ini sebelumnya hanya terjadi di Ibu Kota Yaman, Sanaa. Kami akhirnya meminta evakuasi setelah ada serangan bom ke salah satu pabrik susu yang merupakan kawasan sipil di Hudaidah," katanya, menerangkan. Sementara orang tua Alif, Edy Djannah berharap Pemerintah bisa memfasilitasi pengembalian mahasiswa Indonesia yang masih ingin melanjutkan kuliahnya di Yaman, jika negara tersebut sudah dinyatakan aman. "Semampu-mampunya kami sebagai orang tua mahasiswa, tetap lebih mampu Pemerintah. Semoga saja Pemerintah tetap menunjukkan perhatiannya kepada mahasiswa asal Indonesia yang masih ingin menyelesaikan kuliahnya di Yaman," katanya, sambil tersenyum. (*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015