Ngawi (Antara Jatim) - Sebanyak lima sekolah tingkat SMA sederajat di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tercatat gagal menggelar ujian nasional "computer based test" (UNCBT) atau UN berbasisi komputer pada tahun ini, karena sejumlah persyaratan yang dinilai belum memadai. "Sesuai hasil verifikasi dari tim balitbang Kementerian Pendidikan, kelima sekolah yang kami usulkan ternyata belum memenuhi syarat untuk menggelar UNCBT pada tahun ini," ujar Kepala Bidang Pendidikan Menengah, Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi Hadi Suharto, kepada wartawan di Ngawi, Minggu. Kelima sekolah tersebut adalah, SMK Negeri 1 Ngawi, SMK Negeri Kasreman, SMK Negeri Paron, SMK PGRI 6 Ngawi, dan SMK PGRI 1 Ngawi. Pihaknya mengaku tidak mengetahui detail keputusan balitbang yang menyatakan tidak memenuhi syarat tersebut. Terdapat beberapa poin utama yang menjadi kendala, di antaranya belum memadainya fasilitas ruangan khusus komputer bagi siswa peserta UN. Sementara, secara umum persiapan untuk pelaksanaan UN "paper base test" (PBT) atau UN secara "offline" di wilayah Ngawi berjalan baik. Ia menyatakan soal UN khusus untuk SMA Negeri 1 Ngawi masih kekurangan sebanyak 20 naskah. Naskah tersebut untuk mata pelajaran Biologi. Terkait hal itu, pihaknya sudah melaporkan ke panitia UN tingkat Provinsi Jawa Timur dan Pusat, serta telah mengutus petugas setempat untuk mengambilnya sebelum ujian mata pelajaran Biologi digelar. "Secara umum sudah beres. Semua naskah sudah disortir dan dikirim ke masing-masing polsek untuk didistribusikan ke sekolah masing-masing rayon pada hari pelaksanaan ujian," kata dia. Data Dinas Pendidikan Ngawi mencatat, jumlah peserta UN PBT tingkat SMA sederajat tahun ini di wilayah setempat mencapai 8.931 siswa. Dari jumlah tersebut, satu peserta dinyatakan gagal mengikuti UN karena meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Adapun, UN tingkat SMA sederajat akan berlangsung pada tanggal 13 hingga 16 April 2015.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015