Malang (Antara Jatim) - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengemukakan beragam kekayaan sumber daya alam (SDA) Indonesia kini menjadi incaran dunia untuk dieksploitasi dan dikuasai sebagai cadangan pangan dan mineral mereka. "Kekayaan alam yang dimiliki bangsa kita ini sangat beragam dan strategis, namun kekayaan itu justru bisa menjadi bumerang bagi negeri ini karena bisa mengacaukan. Memiliki potensi SDA yang besar dan beragam belum menjamin rakyat Indonesia hidup tentram dan bisa menikmati kekayaan itu dengan aman dan nyaman," tegas KSAD Jenderal TNI Gatot Nurmantyo disela-sela kegiatan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forpimda) Pemprov Jatim di GOR Ken Arok Malang, Selasa. KSAD menjelaskan ke depan bangsa asing dan dunia tidak hanya melirik potensi sumber daya dan kekayaan minyak yang dimiliki Indonesia, namun juga bahan pangan, air, dan energi, terutama energi nabati. Sebab, energi nabati hanya bisa ditemui di negara equator, salah satunya adalah Indonesia. Oleh karena itu, katanya, Indonesia harus waspada agar tidak mudah dieksploitasi negara asing, apalagi dipecah belah. Salah satun uoaya yang harus dilakukan masyarakat dan seluruh komponen bangsa ini harus tetap menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila. "Kita harus kembali pada kearifan lokal, jangan mudah terpengaruh dengan pengaruh asing, bahkan saat ini cukup memprihatinkan karena nilai-nilai Pancasila yang dulu begitu dijunjung tinggi, mulai ditinggalkan dan sekarang mulai diluruskan kembali," katanya. Selain itu, dalam pidatonya KSAD berpesan agar masyarakat Indonesia tetap menjalin kebersamaan dan memupuk jiwa gotong royong antarsesama, sebab gotong royong itulah senjata asli bangsa Indonesia. "Misi Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah terwujudnya mandiri berkepribadian berlandaskan gotong royong karena gotong royong adalah kekuatan lokal di Indonesia yang sulit untuk dipecah," ujarnya. Pada kesempatn itu KSAD juga mewacanakan kesiapan masyarakat menuju Indonesia emas kepada seluruh peserta Forpimda Provinsi Jatim dan bagaimana langkah bangsa ini untuk mewujudkan Indonesia emas tersebut, sebab banyak kendala yang harus dilalui, seperti jumlah penduduk. Ia memaparkan populasi dunia pada tahun 2043 diprediksi mencapai 12,3 miliar jiwa, sedangkan kapasitas maksimal penduduk dunia hanya sekitar 5 miliar jiwa, padahal energi dunia hanya mampu memenuhi kebutuhan hingga 45 tahun ke depan. Kondisi ini akan menjadi ancaman dan bagaimana nanti bangsa ini manjadi Indonesia emas pada saat energi mulai langka. "Pada tahun 2043 apakah anak cucu kita akan bisa hidup layak. Oleh karena itu, gotong royong dan bersatu untuk kehidupan anak cucu kita kelak saat menuju Indonesia emas dan kita pun harus bijak dan bersatu dengan hidup bergotong royong karena dengan gotong royong kita sulit dipecah belah," tegasnya. Forpimda yang digelar di GOR Ken Arok Kota Malang itu juga sebagai upaya peningkatan keamanan dan ketertiban dalam rangka menyukseskan swasembada pangan dan Pilkada serentak se-Jawa Timur (Jatim) 2015. Kegiatan tersaebut dihadiri oleh semua pajabat kota dan kabupaten di Jatim, termasuk Kapolres, Camat, Lurah, Wali Kota, Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya, dan Kapolda Jatim.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015