Jember (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan organisasi pramuka bisa menjadi garda terdepan untuk mengantisipasi gerakan radikalisme di kalangan pelajar. "Posisi pramuka sangat ideal menjadi garda terdepan dalam mengantisipasi gerakan radikal terutama di lingkungan pelajar," kata Wagub Jatim yang akrab dipanggil Gus Ipul usai membuka kegiatan "Parents Gathering East Java Scout Chalengge (EJSC) 2K15" di GOR PKPSO Kabupaten Jember, Senin. Menurut dia, pramuka sebenarnya bukan hanya sebatas kegiatan ekstra kurikuler semata, namun bisa menjadi jembatan antara sekolah dan keluarga dalam proses pengawasan anak. "Pramuka menjadi jembatan pendidikan karakter antara sekolah dan keluarga di rumah," ucap Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Jatim itu. Ia menambahkan, Pramuka harus memaksimalkan fungsi dan tugasnya dalam memberikan bimbingan terhadap generasi penerus, sehigga pramuka di sekolah harus mampu melibatkan orang tua untuk memberikan sosialisasi akan bahaya-bahaya gerakan paham Islam garis keras itu. "Dalam pramuka diajarkan sejumlah materi tentang kewarganegaraan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sehingga dapat membentengi pelajar dari paham Islam radikal yang marak bermunculan," paparnya. Gus Ipul berharap pramuka juga mampu membentengi generasi penerus bangsa dari berbagai hal, terutama kekerasan anak, kekerasan seksual terhadap anak, bahaya narkoba, dan pornografi. "Melalui pramuka, diharapkan melahirkan generasi penerus bangsa yang memiliki empat keunggulan karakter yakni cerdas, berakhlak mulia, tangguh, dan memiliki kepedulian terhadap sesama," katanya. Dalam kegiatan "Parents Gathering East Java Scout Chalengge (EJSC) 2K15" di GOR PKPSO Jember juga dihadiri Dewan Pembina Komisi Nasional Perlindungan Anak, Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015