Tulungagung (Antara Jatim) - Peternak sapi perah di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengeluhkan tingginya harga pakan buatan untuk ternak mereka yang tidak diimbangi kenaikan harga jual susu sapi, sehingga membuat biaya produksi lebih mahal dibanding laba penjualan.
"Ongkos untuk pembelian pakan tidak sebanding dengan hasil penjualan susu," kata Marjuki (50), salah seorang peternak sapi perah di Desa Sendang, Kecamatan Sendang, Tulungagung, Kamis.
Marjuki adalah satu dari ribuan peternak sapi perah yang ada di Kecamatan Sendang dan Pagerwojo, dua wilayah yang menjadi sentra produksi susu sapi perah di Kabupaten Tulungagung.
Ia mengungkapkan, beberapa bulan terakhir hasil peternakan sapi perah yang dikelolanya selalu mengalami defisit hingga kisaran 30 persen.
Dalam sebulan, misalnya, Marjuki menggambarkan dirinya rata-rata mengeluarkan ongkos untuk membeli pakan ternak seperti bekatul dan sentrat tak kurang dari Rp7,5 juta untuk delapan ekor sapi miliknya.
Namun, dengan volume produksi empat sapi produktif rata-rata 40 liter per hari dan harga susu saat ini Rp4.400 per liter, hasil penjualan per bulan tak pernah lebih dari Rp5,5 juta.
"Kerugian lebih disebabkan harga pakan yang terlalu tinggi. Saat ini harga bekatul mencapai Rp2,5 ribu per kilogram, sementara untuk sentrat mencapai Rp4.000 per kilogram," ucap Wajib (38), anggota kelompok peternak sapi Sido Makmur, Desa Sendang.
Marjuki dan Wajib mengaku masih akan tetap bertahan, mengelola sentra peternakan sapi perah mereka.
Untuk menyiasati defisit biaya produksi, Wajib dan Marjuki mengaku telah mengurangi prosentase penggunaan pakan buatan pabrik, dan menggantinya dengan pakan alami seperti rumput gajah dan dedaunan segar lainnya.
Selain harga pakan ternak kembali turun, Marjuki dan Wajib juga berharap harga susu segar sapi perah kembali naik.
"Kalau untung, semangat untuk meningkatkan produksi susu tentu juga naik," ujarnya.
Tulungagung merupakan salah satu daerah yang menjadi penyuplai utama bahan baku susu segar untuk pembuatan susu buatan dan aneka makanan-minuman yang diproduksi PT Nestle di Pasuruan.
Dalam sekali pengiriman per hari, daerah ini bisa memasok susu segar ke salah satu pabrik susu terbesar di Indonesia itu hingga 10 ribu liter per hari.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
Editor : Chandra Hamdani Noer
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015