Trenggalek (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Jawa Timur mengerahkan satu unit mobil pemadam kebakaran (PMK) untuk membantu upaya normalisasi jalur provinsi Trenggalek-Ponorogo dari material lumpur sisa longsoran yang menutup badan jalan selama dua hari terakhir. "Kami gunakan mobil PMK ini untuk membersihkan sisa lumpur yang masih menggenang di atas jalan raya di sekitar jalur longsoran," kata petugas BPBD Trenggalek, Kustiyoso di sela proses evakuasi material longsor di jalan raya Trenggalek-Ponorogo Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Kamis. Pengiriman mobil PMK itu sendiri telah dilakukan sejak pagi, mendukung tiga unit alat berat yang telah dikerahkan lebih dulu sejak sehari sebelumnya. Namun, banyaknya volume material longsor telah menyebabkan proses pembersihan material longsor berjalan lambat. Hingga berita ini ditulis pada Kamis sore atau "H+2" pascalongsor pada Selasa (24/3) malam sekitar pukul 21.00 WIB, jalur utama yang menghubungkan Kabupaten Trenggalek dan Ponorogo itu masih terputus total. Arus lalu lintas sejauh ini belum bisa melalui jalan provinsi tersebut, karena masih ada sejumlah titik longsor yang belum tersentuh evakuasi. Menurut Kasi Kedaruratan BPBD Trenggalek, Ahmad Budiharto total ada 17 titik longsor dengan rentang radius 2,5 kilometer di ruas jalan raya Trenggalek-Ponorogo Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Trenggalek yang menyebabkan jalur provinsi ini putus total. Upaya evakuasi material longsor sudah dilakukan sejak Rabu (25/3) pagi, namun hingga saat ini masih ada sejumlah titik longsor yang belum tersentuh alat berat. Akibatnya, arus lalu lintas dari kedua daerah untuk sementara dialihkan melalui jalur Madiun-Nganjuk-Kediri-Tulungagung atau melalui jalur selatan Ponorogo-Pacitan-Trenggalek-Tulungagung. Dua alternatif pengalihan jalur itu memaksa pengendara menempuh jarah lebih jauh hingga 150 kilometer lebih. "Kalau melihat banyaknya material ini, butuh waktu hingga dua hari lagi untuk membersihkan. Itu dengan catatan tidak terjadi longsor susulan," kata Danrem 081 Dhirotsaha Jaya Madiun, Kolonel CZI Mohammad Reza Utama saat meninjau lokasi longsoran dari arah Ponorogo. Ia menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk mendukung pemerintah daerah maupun Pemprov Jatim guna menormalisasi jalur Trenggalek-Ponorogo dengan mengerahkan jajaran personelnya. Jalur Trenggalek-Ponorogo mulai terputus total akibat longsor parah yang terjadi pada Selasa (24/3) malam. Bencana terjadi hanya beberapa jam setelah turun hujan deras di daerah tersebut sejak sore. Tingginya intensitas curah hujan menyebabkan air dari atas tebing di atas jalur provinsi tersebut bergerak liar dan memicu terjadinya pergerakan tanah secara masif di sejumlah titik. Longsor yang terjadi sporadis di radius sekitar 2,5 kilometer mulai dari km-14 hingga km-16,8 tersebut sempat membuat puluhan kendaraan terjebak di tengah-tengah longsoran. Mereka baru bisa dievakuasi keluar setelah beberapa alat berat dikerahkan untuk menyingkirkan material longsor di masing-masing ujung lokasi bencana.(*)

Pewarta:

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015