Surabaya (Antara Jatim) - Komedian asal Surabaya Djadi Galajapo bersedia mendampingi Tri Rismaharini sebagai calon wakil wali kota dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) setempat yang dijadwalkan digelar Desember 2015.
"Kalau masyarakat Surabaya mempercayai, saya siap mendampingi Bu Risma," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Selasa.
Pria yang dikenal dengan songkok tinggi tersebut mengaku merasa terpanggil untuk menyumbangkan tenaga dan pemikirannya menata serta membenahi akhlak masyarakat Surabaya.
"Penutupan lokalisasi Dolly menjadi salah satu bukti keberhasilan Bu Risma membenahi akhlak warganya. Ini yang harus dibangun dan harus diperjuangkan," tukas komedian yang segrup dengan Lutfi dan Priyo Galajapo tersebut.
Kendati demikian, pria bernama asli Muhammad Cheng Ho tersebut mengaku tidak ambisius mengejar jabatan sebagai orang nomor dua di "Kota Pahlawan", dan memilih menunggu pinangan dibandingkan meminta rekomendasi partai politik tertentu.
Lantas, bagaimana jika syaratnya harus tercatat sebagai kader salah satu partai politik jika ingin diusung? Djadi menegaskan siap selama memiliki visi misi sama memperjuangkan Akhlakul Karimah.
"Saya siap asalkan partainya benar-benar memperjuangkan akhlak. Kalau tidak maka saya pasti mundur dari partai," tutur duta antinarkoba dan duta kamtimbas Polrestabes Surabaya tersebut.
Pihaknya mengaku akan memanfaatkan jaringan seniman-seniman di Surabaya dan Jawa Timur untuk membantu memuluskan niatnya duduk di "Balai Kota".
"Memanfaatkannya bukan untuk negatif. Tapi saya tidak ingin melihat seniman, khususnya komedian hanya melawak dan bahan lelucon saja. Tapi, buktikan melalui lawakan, kita bisa ikut membantu membangun akhlak," ucapnya.
Sementara itu, sejumlah nama dari partai politik juga dikabarkan siap menjadi pendamping Tri Rismaharini dalam Pilkada mendatang, seperti Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat dan beberapa partai politik lainnya.
Sedangkan, Tri Rismaharini dalam sejumlah kesempatan masih enggan berkomentar dan menyatakan diri maju dalam Pilkada karena beralasan masih konsentrasi menjalankan tugasnya hingga masa bakti kepemimpinannya berakhir, September mendatang.
"Saya masih belum mikir maju lagi atau tidak. Saya fokus dulu sebagai wali kota sampai masa bakti habis," kata wali kota perempuan pertama di Surabaya tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015