Pamekasan (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, meminta bantuan Pemprov Jatim untuk meneliti penemuan gua batu akik di Desa Blaban.
Kepala Bagian Suber Daya Alam (SDA) Pemkab Pamekasan Syalah Samlam di Pamekasan, Senin menjelaskan pihaknya perlu meminta bantuan Pemprov Jatim, karena peralatan yang dimiliki instansinya terbatas.
"Kami tidak memiliki alat penelitian barang-barang antik dan kuno yang cukup, makanya kami perlu meminta bantuan Pemprov Jatim," katanya.
Ia menjelaskan, beberapa hari lalu pihaknya telah datang secara langsung ke Dusun Rojing, Desa Blaban, Kecamatan Batumarmar, bersama instansi terkait, yakni Dinas Pemuda Olahraga dan Kebudayaan (Disporabud) dan Balitbangda Pemkab Pamekasan.
Hanya saja, katanya, sesampainya di gua batu akik itu, tim pemkab tidak bisa melakukan ekplorasi lebih banyak, karena terkendala peralatan.
"Hasil kesepakatan kami, akhirnya memutuskan agar Pemkab meminta bantuan Pemprov Jatim, yakni melalui Bagian Energi dan Sumber Daya Meneral, untuk meneliti gua batu akik yang ditemukan warga itu," katanya.
Selain terbatas peralatan, sambung dia, Pemkab Pamekasan juga belum memiliki tim ahli untuk meneliti barang-barang antik dan kuno.
"Akhirnya, kami di sana hanya mengambil gambar yang ada di dalam gua itu saja," katanya.
Gua batu akik itu ditemukan oleh pekerja penggali sumur milik Sati (40) warga Dusun Rojing, Desa Blabar, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan pada Selasa (3/3), sekitar pukul 10.00 WIB.
Pada kedalamam tujuh meter, penggali sumur menemukan lubang besar berdiameter 50 meter persegi dan pada dinding lubang itu penuh dengan batu akik.
Pemilik sumur melaporkan ke Kepala Desa Blaban Sukrianto dan selanjutnya informasi itu menyebar luas di kalangan masyarakat.
"Saya selaku kades juga langsung melaporkan temuan warga saya itu ke Muspika Batumarmar dan sudah ada petugas yang datang ke sini," katanya.
Sejak adanya kabar penemuan batu akik ini, banyak warga yang datang ke Dusun Rojing, Desa Blaban, Kecamatan Batumarmar, Pamekasan.
Mereka yang datang tidak hanya dari desa tetangga, akan tetapi juga banyak dari kecamatan lain, termasuk warga Sampang dan Sumenep.
Lokasi gua batu akik itu kini juga dijaga polisi, karena dikhawatirkan batu-batu yang ada di dalam gua itu diambil warga.
Ketua DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Halili pun telah mengunjungi gua batu akik itu. Ia bahkan sempat turun secara langsung melihat dinding gua yang serba gemerlap dari batu itu. "Ini luar biasa," katanya berdecak kagum.
Dinding gua diperhatikan dengan saksama dengan menggunakan lampu senter yang ia bawa. Bahkan, adik kandung Bupati Pamekasan Achmad Syafii ini sempat berfoto di dalam gua itu.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Pamekasan ini lebih lanjut menyatakan, pihaknya siap mendukung alokasi anggaran, apabila pihak eksekutif memang berencana mengalokasikan anggaran untuk menjadikan gua itu sebagai objek wisata Pamekasan.
"Kami siap mendukung, karena nampaknya memang layak untuk dikembangkan," katanya.
Sebelumnya, Komandan Kodim 0826 Pamekasan Letkol Arm Mawardi juga datang secara langsung ke gua batu akik itu.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015