Bojonegoro (Antara Jatim) - Komunitas "Selobama" Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang anggotanya dari pengemar "batu akik" menggelar kontes, sebagai persiapan menyongsong festival "Watu Aji" yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat, 9-12 April. "Kontes "batu akik" digelar setiap Jumat malam. Ini sudah ketujuh kalinya, tapi hanya sebatas kontes-kontesan, sebab tidak mengeluarkan sertifikat untuk "batu akik" yang keluar sebagai juara," kata Ketua Panitia Festival "Watu Aji" Bojonegoro Wahyu Subakdiono, di Bojonegoro, Sabtu. Oleh karena itu, menurut dia, "batu akik" yang keluar sebagai juara tidak bisa dianggap terbaik dibandingkan dengan "batu akik", milik peserta lainnya. Lebih lanjut ia menjelaskan kontes yang digelar, selain sebagai persiapan menyosong festival "Watu Aji", juga merupakan langkah memperkenalkan kepada komunitas soal seputar "batu akik". "Acara kontes selalu diisi dengan diskusi dengan mendatangkan ahli "batu akik", untuk memperdalam pengetahuan pengemar "batu akik" agar tidak salah dalam membeli," jelas dia. Meski bukan kontes sungguhan, menurut dia, peserta kontes mencapai seratusan pengemar "batu akik" dari sejumlah komunitas yang ada di daerahnya. Ia memberikan gambaran dalam kontes itu juri diambilkan dari beberapa pengemar "batu akik", yang juga peserta kontes ditambah dengan seorang ahli "batu akik". "Kreteria penilaian yaitu keindahan, kelangkaan, keunikan dan estetika," tuturnya. Seorang pengemar "batu akik" warga Desa Buyuddalem, Kecamatan Kota, Bojonegoro Agus Sudarminto, menjelaskan "batu akik" miliknya warna merah yang namanya "Pecah Seribu", setelah keluar sebagai juara langsung ditawar orang. "Tapi tidak saya berikan, karena harganya belum cocok," ucapnya. Mengenai pelaksanaan festival "Watu Aji", Wahyu menjelaskan pihaknya telah menyiapkan 100 anjungan, di antaranya, sudah dipesan komunitas "batu akik" dari berbagai kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, bahkan juga dari Kalimantan. "Sudah ada 25 anjungan yang dipesan komunitas dari berbagai daerah di Tanah Air," jelasnya. Kepala Disbudpar Bojonegoro Amir Syahid menyatakan optimistis Festival "Watu Aji" yang digelar akan memperoleh sambutan positif berbagai kalangan. "Acara ini sekaligus akan dimanfaatkan untuk mengangkat produk khas "batu akik" daerah kami," tandasnya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015