Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bojonegoro menetapkan nama 110 Wayang Thengul, berdasarkan kesepakatan dengan para dalang Wayang Thengul, dalam seminar yang digelar selama dua hari. "Sesuai Wayang Thengul yang ada di kantor kami jumlahnya 100 Wayang Thengul. Tapi setelah diteliti para dalang masih ada tokoh yang belum masuk dalam daftar," kata Kepala Disbudpar Bojonegoro Amir Syahid, di Bojonegoro, Jatim, Kamis. Ia kemudian menjelaskan berdasarkan masukan itu, kemudian 10 Wayang Thengul dibakukan namanya dengan meminjam Wayang Thengul milik Ki Mardji Marto Deglek. "Di Bojonegoro hanya dalang Wayang Thengul Mardji Marto Deglek, yang memiliki Wayang Thengul terlengkap," katanya, menegaskan. Mengenai jumlah Wayang Thengul di daerahnya itu, menurut dia, kemungkinan bisa saja bertambah, bergantung hasil kreasi perajin Wayang Thengul. Hanya saja, menurut dia, perajin Wayang Thengul di daerahnya sudah langka yang tersisa hanya beberapa perajin, di antaranya, Santoso, yang juga seorang dalang Wayang Thengul. "Tapi usianya sudah 65 tahun, sehingga 10 tahun lagi sudah tidak akan kuat lagi membuat Wayang Thengul," tuturnya. Oleh karena itu, masih menurut dia, pihaknya merencanakan akan membukukan cara membuat Wayang Thengul berdasarkan masukan perajin Santoso. Di dalam buku itu, lanjut dia, berisi mulai bahan kayu yang dimanfaatkan untuk membuat Wayang Thengul, sampai tinggi Wayang Thengul setiap tokoh. "Dengan adanya buku cara membuat Wayang Thengul merupakan salah satu cara untuk mendorong tumbuhnya perajin Wayang Thengul baru," jelas dia. Disbudpar menggelar seminar untuk menetapkan nama Wayang Thengul, karena masih adanya perbedaan dalang Wayang Thengul dalam memberi nama. Seminar diikuti 10 dalang Wayang Thengul, antara lain, Mardji Marto Deglek, Santoso, Poniman, juga dalang Wayang Thengul lainnya, Selasa (16/3) dan Rabu (17/3). "Nama Wayang Thengul yang sudah dibakukan segera kami jadikan buku untuk diedarkan ke berbagai kalangan," tuturnya, menegaskan.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015