Pasuruan, 17/3 (Antarajatim) - Jalur Lingkar Utara (JLU) Kota Pasuruan, Jawa Timur, berpotensi dapat mengembangkan wisata pesisir dari produk-produk kelautan, yang bisa menjadi produk khas asal kota setempat. "Wilayah pesisir Kota Pasuruan memiliki potensi ekonomi dari hasil produk kelautan yang harus diperkenalkan kepada masyarakat luar untuk mendukung perekonomian warga," kata Walikota Pasuruan, Hasani, Selasa. Ia mengatakan, konsep JLU ini berbeda dengan pembangunan tol yang pada umumnya untuk mengurai kemacetan, sedangkan pembangunan JLU semata-mata untuk kepentingan masyarakat Kota Pasuruan dalam memperbaiki ekonomi khususnya di wilayah pesisir. "Rencana pembangunan JLU ini sudah dalam tahapan pembebasan lahan yang ditargetkan bisa selesai pada tahun depan dan mulai dibangun pada tahun ini," paparnya. Pembebasan lahan warga seluas 16 hektar yang akan dilalui 10 kilometer jalan tersebut, ia menambahkan melalui empat tahap, di antaranya perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan penyerahan hasil. "Dana yang sudah terkumpul untuk pembebasan lahan yang dikumpulkan mulai tahun 2010 sebesar Rp60 miliar dan berharap para investor dalam hal ini bisa masuk dan tertarik ke Kota Pasuruan," ujarnya. Menurutnya, ada sembilan kelurahan yang menjadi rute JLU antara lain Karangketug, Gadingrejo, Tambakan, Ngemplakrejo, Panggungrejo, Mandaranrejo, Kepel, Tapakan dan Blandongan. "Apabila pembangunan JLU ini terwujud, maka ada pengembangan pelabuhan dengan dibangunnya sebuah jembatan menuju pelabuhan. Sedangkan kapal atau perahu nelayan akan di arahkan sedikit ke arah utara," katanya. Dalam beberapa kesempatan, ia berharap bahwa pembebasan lahan JLU berjalan lancar sehingga segera bisa dimulai pembangunan serta dapat mengurangi disparitas antara wilayah utara dan selatan. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015