Surabaya (Antara Jatim) - Mayoritas sekolah di Surabaya lebih memilih Kurikulum 2013 (K13), kendati Kemendikbud meminta sekolah yang melaksanakan K13 selama satu semester hendaknya kembali ke KTSP 2006. "Ada lebih dari 70 persen sekolah pilih K13. Sekarang saja, dari 600 SD di Surabaya ada 400 SD yang sudah mendaftarkan untuk melanjutkan K13. Angkanya akan terus bertambah," kata Humas Dinas Pendidikan (Disdik) Surabaya, Eko Prasetyoningsih, Selasa. Eko Prasetyoningsih yang juga Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdik Surabaya menjelaskan dominasi sekolah di Surabaya yang memilih K13 bukan hanya sekolah yang sudah menerapkan K13 selama satu semester atau tiga semester. "Sekolah yang semula menerapkan KTSP juga menerapkan K13. Dari sekolahan itu, ada sebagian sudah menjalankan K13 selama satu semeter, sebagian lagi sekolah-sekolah tersebut belum pernah merasakan K13," katanya. Menurut dia, tingginya minat sekolah untuk kembali ke K13 karena kurikulum tersebut lebih berpusat kepada peserta didik atau siswa, sehingga anak-anak juga lebih kreatif dan tanggap dengan K13. "Itu terjadi karena KTSP lebih menekankan aspek kognitif, sedangkan K13 lebih komprehensif mulai dari kognitif, keterampilan, hingga sikap. Selain itu, sistem penilaian K13 lebih diskriptif, sedangkan KTSP hanya bersifat angka," katanya. Selain itu, K13 juga mendorong peran orang tua dalam pembelajaran. Beberapa tugas juga menuntut orang tua untuk andil dalam proses pembelajaran. Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen) Disdik Surabaya Sudarminto menambahkan untuk tingkat SMA justru banyak yang ingin kembali ke K13. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015