Surabaya (Antara Jatim) - Pimpinan DPRD Surabaya menyikapi adanya dugaan keterlibatan sejumlah warga Surabaya yang bergabung dengan jaringan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria). Wakil Ketua DPRD Surabaya, Masduki Thoha, di Surabaya, Senin, mengatakan pihaknya meminta pemerintah kota mengembangkan komunikasi secara intensif dengan sejumlah forum komunikasi, baik dengan pimpinan daerah, tokoh agama dan masyarakat. "Komunikasi itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran paham ISIS diwilayahnya. Untuk membendung masalah ini (ISIS), semuanya harus terlibat, tokoh agama, masyarakat, pimpinan daerah," tuturnya. Anggota Dewan Kehormatan Gerakan Pemuda (GP) Anshor Jatim ini menegaskan, menyebarnya paham ISIS di Indonesia menunjukkan bukti lemahnya intelijen. "Secara nasional ini harus diakui, ini bukti lemahnya intelijen," tegasnya. Ia mengatakan untuk mencegah meluasnya paham tersebut, selain memperkuat komunikasi dengan sejumlah elemen, pemerintah juga harus membuat pernyataan sikap terkait organisasi tersebut. "Harus ada sikap kita ISIS itu apa," katanya. Setelah ada pernyataan tegas pemerintah terkait ISIS, forum komunikasi bisa menginformasikannya pada masyarakat. Masduki mengharapkan, Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas) Kota Surabaya memiliki peran yang signifikan dalam mencegah berkembangnya paham ISIS di kota Pahlawan ini. Satuan Kerja perangkat daerah (SKPD) Kota Surabaya diminta mampu memberikan informasi seutuhnya masalah ISIS ke masyarakat. "Saya harap linmas tak berpangku tangan. Mereka harus memberikan info seutuhnya pada masyarakat," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015