Terlahir menjadi wanita adalah kesempatan emas bagi mereka kala bisa mengoptimalkan perannya dengan baik dan di jalur positif karena tugasnya di dunia tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan. Apalagi, kaum hawa yang mempunyai predikat sebagai wanita karir di mana harus membagi energinya untuk bekerja dan tidak meninggalkan peran sebagai ibu rumah tangga. Oleh karena itu, masyarakat sedunia sepakat menjadikan tanggal 8 Maret sebagai Hari Wanita Internasional (Woman's Day). "Dengan penanggalan itu, terutama wanita di Indonesia punya tiga hari khusus selain Hari Ibu yang diperingati setiap tanggal 22 Desember dan Hari Kartini pada setiap tanggal 21 April. Woman's Day sendiri lebih mendekati Hari Kartini," ucap Pengusaha Oleh-oleh Khas Kota Batu, Hari Mastutik. Namun, jelas dia, tidak semua wanita bisa memanfaatkan momentum dan perannya tersebut dengan baik. Ada yang mempunyai kesadaran untuk menjalani pekerjaannya di jalur positif dan beberapa di antaranya seolah menikmati tugas di jalur negatif demi menghidupi keluarga mereka. "Untuk itu, kami punya komitmen mengajak masyarakat di Indonesia, terutama kalangan muda dan ibu rumah tangga di Kota Batu guna memaksimalkan porsinya dengan bekerja kreatif. Salah satunya membantu kami memproduksi aneka makanan oleh-oleh khas Kota Apel," tuturnya. Ia menambahkan bisnis yang ditekuni sejak empat tahun lalu dan pernah mendapat penghargaan UMKM Terbaik dari Gubernur Jatim Soekarwo itu dilatarbelakangi kesedihannya yang mendalam ketika Sang Suami harus kembali ke pangkuan Tuhan YME. Dengan begitu otomatis peran sebagai tulang punggung keluarga, harus diembannya termasuk membesarkan tiga anaknya. "Waktu suami meninggal, saya stres karena khawatir tidak bisa menghidupi keluarga dan bertumpu pada siapa lagi. Tapi, saya harus berjuang dan bangkit dari keterpurukan," paparnya saat ditemui di Surabaya pada beberapa waktu lalu. Awalnya, sebut dia, dengan bekal bakat memasak dan modal seadanya ia mencoba menjual keripik tempe di sejumlah toko oleh-oleh. Namun, tidak membuahkan hasil karena sudah banyak produk serupa yang diperdagangkan. "Tapi kami terus berusaha sampai mengeluarkan inovasi dengan memproduksi keripik buah. Ada buah belimbing, apel, nangka, dan ada keripik sayur seperti bayam serta produk lain yakni rempeyek," tukas wanita berhijab itu. Dari usaha tersebut, ia sudah memiliki toko oleh-oleh sendiri bernama Arjuna 999 di Jalan Bukit Berbunga Nomor 176, Sidomulyo, Kota Batu. Untuk mengembangkan usaha, ia juga tergabung di Asosiasi Pengusaha Kota Batu dan termasuk dalam Program Business to Business (B2B) yang digagas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim. Bahkan, ketiga anaknya yang mulai beranjak dewasa sudah memiliki karir masing-masing baik di Bali, Australia, dan Qatar. "Melalui ekspansi itu, kini kami tidak hanya memasarkan produk di pasar domestik misalnya kota-kota besar di Indonesia. Kami pernah mendapat pesanan rempeyek dari Hong Kong meskipun sempat bingung bagaimana mengemasnya agar tidak 'remuk' saat diterima konsumen," tandasnya, tersenyum.(*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015