Surabaya, (Antara Jatim) - Sejumlah keluarga korban kecelakaan pesawat AirAsia QZ 8501 mengaku pasrah dengan dihentikannya proses pencarian korban oleh Badan "SAR" Nasional, meski masih ada sisa tambahan waktu sepekan dalam pencarian korban. "Hampir menunggu dua bulan kabar anak saya, kini sudah saya pasrahkan dan mungkin sudah menjadi jalan takdir bagi anak saya," kata Dwiyanto (60) salah satu ayah dari korban AirAsia, saat ditemui di Ruang Mahameru Kepolisian Daerah Jawa Timur, Selasa. Ia mengaku sangat mengapresiasi segala upaya yang telah dilakukan Basarnas selama pencarian korban, sebab keluarga korban selalu diberi kabar terkini dan tidak pernah tertinggal informasi selama proses pencarian. "Selain itu, ketika kita bertanya-tanya soal yang lain seperti penanganan korban atau jenazah dan asuransi, mereka sangat terbuka dan membantu kami keluarga korban," ucapnya. Meski demikian, Dwiyanto masih berharap adanya kabar mengenai anaknya yang bernama Bhima Aly Wicaksana (31) asal Surabaya untuk ditemukan dalam proses pencarian tambahan pekan depan. "Saya mendukung penuh adanya waktu tambahan proses pencarian selama sepekan, namun tetap pasrah bila tidak ditemukan," katanya. Keluarga korban lainnya, Adityas asal Surabaya mengaku juga sangat mengapresiasi pihak Basarnas yang tidak pernah menyerah untuk terus mencari korban. "Suami saya memang sudah ditemukan terlebih dahulu, atas nama Nanang Priyo Widodo, namun pihak Basarnas masih sangat kooperatif dalam melayani sejumlah pertanyaan keluarga korban," katanya.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015