Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Timur H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) selaku Ketua Panitia Daerah Muktamar ke-33 NU membeberkan alasan pelaksanaan Muktamar NU di Jombang pada 1-5 Agustus 2015. "Sejak tahun 1926 hingga 2010, muktamar NU sudah berkali-kali dilaksanakan di Jawa Timur, tapi di tempat kelahiran pendiri NU di Jombang justru belum pernah," katanya di Gedung PWNU Jatim, Surabaya, Sabtu. Di sela kegiatan perdana Panitia Daerah Muktamar ke-33 NU berupa khataman Al Quran, tahlil, dan istghatsah yang dihadiri sejumlah kiai/ulama, ia menyebut tujuh daerah di Jatim yang pernah lokasi muktamar NU. "Di Jatim, muktamar NU pernah dilaksanakan di Surabaya, Malang, Banyuwangi, Situbondo, Malang, Madiun, dan Kediri, bahkan Surabaya pernah tiga kali menjadi lokasi muktamar yakni 1926, 1927, dan 1928," katanya. Gus Ipul yang juga salah seorang Ketua PBNU itu menjelaskan Muktamar NU diadakan setiap tahun sekali sepanjang tahun 1926 hingga 1940, namun setelah itu akhirnya diadakan lima tahun sekali. "Jadi, sejak NU lahir, ternyata tidak pernah bermuktamar di Jombang, karena para pendiri NU tidak ingin menonjolkan diri. Untuk penghormatan, PWNU Jatim mengusulkan muktamar NU di Jombang," katanya. Oleh karena itu, mantan Ketua Umum PP GP Ansor dan kader IPNU itu mengharapkan panitia daerah yang membantunya untuk bekerja keras menyukseskan muktamar yang mungkin lebih rumit daripada sebelumnya itu. "Muktamar ke-33 ini lebih rumit, karena dilaksanakan pada empat pesantren di Jombang, yakni Tebuireng, Denanyar, Tambakberas, dan Rejoso, tapi kita harus menyukseskan. Ini pertaruhan kita untuk NU Jatim," katanya. (*)

Pewarta:

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015