Malang (Antara Jatim) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Malang, Jawa Timur, masih mempertimbagkan rencana untuk menggelar operasi pasar beras yang saat ini harganya terus melejit. "Kami akan terus melakukan pemantauan dan pergerakan harga beras di pasaran bersama Bulog Malang dan menyusun langkah antisipasi jika harganya terus naik. Namun, untuk intervensi harga melalui operasi pasar baru kami pertimbangkan jika kenaikan harga beras di pasaran sudah mencapai 40 persen atau lebih," kata Kepala Disperindag Kota Malang, Tri Widyani di Malang, Rabu. Ia mengakui untuk menggelar operasi pasar, Disperindag juga masih akan melakukan koordiansi dengan Pemrpv Jatim serta menunggu pergerakan harga beras di pasaran. Sebab, harga beras di pasaran saat ini masih dalam batas wajar, tidak sampai melampaui 40 persen. Kenaikan harga beras, lanjutnya, memang terjadi hampir di seluruh pasar tradisional, pasar modern dan tingkat pengecer. Beras jenis bengawan di sejumlah pasar tradisional, saat ini seharga Rp10.600 sampai Rp10.800 per kilogram. Sedangkan harga beras jenis IR 64, di Pasar Blimbing seharga Rp9.300, Pasar Oro-Oro Dowo dan Klojen seharga Rp9.400, Pasar Tawang Mangu dan Pasar Dinoyo seharga Rp9.300. "Untuk saat ini kami memang belum mendorong Bulog untuk melakukan operasi pasar besar karena kami masih terus akan memantau pergerakan harganya di pasaran. Kalau memang sudah melampaui batas kewajaran kenaikan harganya, pasti kami akan melakukan operasi pasar," tegas Tri Widyani yang akrab dipanggil Yani itu. Salah seorang pedagang di Pasar Dinoyo, Rahmawati, mengatakan hampir setiap hari dalam sebulan terakhir ini harga beras terus naik karena harga kulakan juga sudah naik, sehingga pedagang pun menyesuaikan harga jualnya pada konsumen. "Mudah-mudahan saja kenaikan harga beras ini tidak akan terus berlangsung dan segera tertangani dan harganya pun turun agar pedagang maupun konsumen tidak susah," ujarnya. Menurut dia, kenaikan harga beras tersebut kemungkinan dipicu oleh suplainya terhambat karena terjadi kekeringan, sehingga panen menjadi tertunda dan mengakibatkan berkurangnya pasokan. Diprediksi panen raya akan di mulai Maret. (*)

Pewarta:

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015