Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, mengirimkan tujuh ambulans untuk menjemput 16 korban tewas dalam kecelakaan tunggal Bus Sang Engon di jalan tol Semarang, Jawa Tengah, Jumat. "Mengingat korban meninggal cukup banyak pemkab mengirimkan tujuh ambulans dari Bojonegoro. Kalau memang masih kurang, bisa memanfaatkan ambulans rumah sakit (RS) di Semarang," kata Bupati Bojonegoro Suyoto, di Bojonegoro, Jumat. Ia menjelaskan penjemputan 16 korban meninggal akibat kecelakaan bus Sang Engon, dipimpin Kepala Disnakertransos Adi Witjaksono. "Saya tadi minta ada petugas kepolisian resor (polres) mendampingi penjemputan jenasah," jelasnya. Mengenai pemulangan korban selamat, menurut dia, sudah ditangani pemilik bus Sang Engon asal Desa Jono, Kecamatan Temayang, Dasuki. "Dia (Dasuki) sudah menyiapkan satu bus di Semarang, untuk mengangkut korban selamat yang sudah bisa dibawa pulang," tandasnya. Lebih lanjut ia menjelaskan pemkab menanggung seluruh biaya perawatan korban kecelakaan tunggal bus Sang Engon di tol Semarang, Jawa Tengah. "Kalau memang masih ada korban yang menjalani rawat inap untuk biayanya tetap menjadi tanggung jawab pemkab," tegasnya. Seorang korban selamat warga Desa Dander, Kecamatan Dander, Sri Anik, menjelaskan dirinya yang menjalani perawatan di RS Kariadi, sudah dijemput keluarganya yang datang dengan kendaraan roda empat. Ia mengaku menderita luka-luka dikakinya juga tubuh lainnya dan masih sulit berjalan. "Saya akan pulang dengan keluarga dan berobat di Bojonegoro," jelasnya. Dari data yang diperoleh, sebanyak 58 korban selamat menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit, antara lain, RS Kariadi, RS Bhayangkara, RS Sultan Agung, dan RS Elisabet dan korban tewas di RS Bhayangkara. Bus Sang Engon mengalami kecelakaan tunggal diruas tol antara Jatingaleh-Tembalang. Bus tersebut diduga melaju kencang di jalan melingkar hingga melewati pembatas jalan tol tersebut dan berhenti setelah terguling di tepi tebing jalan tol. (*)

Pewarta:

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015