Surabaya (Antara Jatim) - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X siap membangun satu pabrik bioetanol di Pabrik Gula Ngadiredjo, Kediri dengan kapasitas 30.000 Kiloliter (KL) per tahun atau sesuai kemampuan pabrik serupa di Mojokerto. "Keyakinan itu karena bahan baku bioetanol dari tetes tebu kami cukup melimpah," kata Direktur Utama PTPN X, Subiyono di Surabaya, Jatim, Senin. Ia memperkirakan, dengan produksi tetes tebu sebesar 292.500 ton maka bisa dibangun satu lagi pabrik bioetanol berkapasitas 30.000 KL per tahun. Saat ini, produksi tetes tebu PTPN X bisa digunakan untuk dua pabrik bioetanol. "Kalau sampai sekarang, kami sudah punya satu pabrik di Mojokerto," ujarnya. Ia menjelaskan, daripada tetes tebu dijual mentahan ke pabrik pengolahnya seperti perusahaan bumbu makanan maka akan jauh lebih menguntungkan. Apalagi, jika perusahaan bisa mengolahnya sendiri. "Oleh karena itu, kami ingin mempunyai satu lagi pabrik bioetanol di Kediri," ucapnya. Ia menambahkan, pabrik bioetanol di kompleks PG Ngadiredjo Kediri diprediksi bisa menghasilkan pendapatan sebesar Rp294 miliar yang terdiri atas penjualan bioetanol Rp276 miliar dan penjualan CO2 Rp18 miliar. Khususnya dengan asumsi harga bioetanol Rp9.200 per liter dan harga CO2 Rp1.500 per liter. "Investasi pembangunan pabrik bioetanol di Kediri sebesar Rp525 miliar yang diharapkan datang dari penyertaan modal negara Rp450 miliar dan kas internal PTPN X Rp75 miliar," tuturnya. Ia menyebutkan, selain pabrik bioetanol, PTPN X mengajukan rencana bisnis pembangunan proyek 'cogeneration' di tiga PG, yaitu PG Ngadiredjo (Kediri), PG Tjoekir (Jombang), dan PG Gempolkrep (Mojokerto). 'Cogeneration' adalah program pembangkit listrik berbasis bahan baku ampas tebu (bagasse). "Untuk cogeneration di PG Ngadiredjo berkapasitas 20 Mega Watt (MW), PG Tjoekir 10 MW, dan PG Gempolkrep 20 MW. Total investasi tiga cogeneration itu adalah Rp246 miliar," tukasnya.(*)

Pewarta:

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015