Oleh Sri Muryono
Puluhan penggiat film nasional di sejumlah daerah dilaporkan menggelar doa bersama untuk Alex Komang pada Sabtu malam. Alex selama ini menginspirasi mereka untuk berkarya.
Doa dipanjatkan untuk aktor senior Alex Komang yang telah meninggal dunia karena sakit di Rumah Sakit Umum Pusat dr Kariadi Semarang, Jumat (13/2), sekitar pukul 20.00 WIB. Alex meninggal karena menderita penyakit kanker hati stadium lanjut.
Alex yang bernama asli Saifin Nuha, diketahui mulai dirawat karena sakitnya sejak Desember 2014 di Rumah Sakit Cempaka Putih, Jakarta, kemudian menjalani rawat jalan.
Sekitar dua hari lalu kondisinya itu sempat "drop", sehingga dilarikan ke RSUP dr Kariadi yang pada akhirnya mulai tidak sadar atau koma hingga meninggal dunia.
Jenazah Alex Komang dibawa ke Jepara untuk dimakamkan di kampung halamannya, Desa Pecangaan Kulon, Jepara, Jawa Tengah, seusai Shalat Zuhur.
Dunia film nasional terhenyak atas meninggalnya aktor kenamaan itu. Namun, semua pasrah dan berdoa untuk almarhum dengan kesedihan yang teramat dalam.
Di mata keluarga besarnya, Alex--anak keempat dari delapan bersaudara--merupakan sosok yang penyayang. Demikian pula dengan seluruh keluarga yang juga menyayanginya.
Taufik Rahman (50) sahabat kecil Alex Komang yang sempat menunggui hingga aktor senior itu mengembuskan napas terakhir mengatakan bahwa banyak kenangannya bersama almarhum.
"Saya kawan semasa kecilnya. Beliau (Alex, red.) merupakan sosok pribadi yang sangat kuat, baik dalam prinsip maupun cita-citanya. Bahkan, sampai hari-hari terakhirnya," tuturnya seperti dikutif Antara Jawa Tengah.
Karena kemauannya yang sangat kuat, menurut dia, Alex akan memperjuangkan apa yang dicita-citakan sampai semaksimal mungkin dan memperjuangkan sesuatu selaman diyakininya benar.
"Tadi, saya sempat menunggui sampai beliau tidak ada (meninggal). Seingat saya tidak ada pesan terakhir beliau yang disampaikan karena kondisinya yang tidak sadarkan diri," ucapnya.
Namun, Alex sempat berbicara dengannya ketika dirawat di RS Umum dan Holistik Sejahtera Bhakti, Salatiga, Jateng, sebelum menjalani perawatan di RSUP dr. Kariadi Semarang.
"Kalau tidak salah 10 hari dirawat di RS Umum dan Holistik Sejahtera Bhakti. Ketika di sana, beliau sempat bilang kepada saya kalau kangen main film lagi. Namun, kondisinya 'kan sakit," ungkapnya, mengenang.
Sejak kecil
Sejumlah sahabat semasa kecil mendiang Alex Komang mengakui aktor kawakan itu sudah menunjukkan kecintaannya terhadap dunia peran sejak kecil.
"Beliau sudah sering main drama ketika masih sekolah di PGA (Pendidikan Guru Agama - setingkat SMA, red.)," ucap Minan (52), sahabat kecil Alex Komang di Semarang, Jumat (13/2) malam.
Beberapa sahabat kecil Alex Komang terlihat menunggu di Paviliun Garuda, Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Kariadi Semarang, tempat mendiang dirawat hingga detik-detik terakhir.
Menurut Minan, sahabatnya itu sempat mengutarakan keinginannya untuk menggelar pesta Kartinian di Jepara, kampung kelahirannya, April 2015. "Sempat bilang ke saya begini, 'Min, aku 'pengin' gawe pesta Kartinian di Jepara, kamu punya ide apa?' Namun, sebelum rencananya itu terwujud, beliau sudah dipanggil Tuhan," ungkapnya.
Pesta Kartinian yang digagas Alex untuk memperingati Hari Kartini, kata dia, merupakan ajang untuk mengangkat potensi lokal Jepara, misalnya, pameran produk mebel dan ukiran.
Alex Komang, di mata Minan dan sahabat-sahabat semasa kecilnya dikenal sebagai sosok yang tetap sederhana, meski sudah menjadi aktor terkenal dan membintangi banyak film besar.
"Meski sudah jadi bintang film, beliau tetap sederhana. Bahkan, beberapa kali beliau menyempatkan pulang ke Jepara untuk menenggok ibunya. Kadang mampir ke kawan-kawannya," katanya, mengenang.
Bagi Taufik Rahman, mendiang sebagai sosok yang pribadi yang sangat kuat, baik dalam prinsip maupun cita-citanya.
"Apa yang dicita-citakannya akan diperjuangkan sampai semaksimal mungkin. Beliau adalah sosok pribadi yang kuat. Beliau akan memperjuangkan sesuatu selama diyakininya benar," ujarnya.
Aktor kelahiran Jepara, 17 September 1961 yang merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, memulai debutnya dalam dunia perfilman Tanah Air sekitar era 1980-an dengan membintangi berbagai film layar lebar.
Berbagai film yang pernah dibintanginya, antara lain Doea Tanda Mata (1985), Ibunda (1986), Pacar Ketinggalan Kereta (1989), Cau Bau Kan (2002), Laskar Pelangi (2008) dan Rome Juliet (2009).
Doa terbaik
Dari Bengkulu juga dilaporkan bahwa komunitas seni di daerah itu berkumpul untuk memanjatkan doa terbaik bagi almarhum. "Kami penggiat film di Bengkulu sangat kehilangan dan berbelasungkawa atas berpulangnya aktor senior Alex Komang," kata Ketua Komunitas Film Indie Bengkulu, Sofian Ramadhan, Sabtu malam.
Doa untuk Alex Komang digelar di Lapangan Merdeka sebelum pembukaan "Layar Indie Bengkulu", pemutaran film pendek karya putra-putri Bengkulu.
Sofian mengatakan, aktor senior Alex Komang telah menginspirasi penggiat film di Bengkulu untuk terus berkarya dengan segala keterbatasan. Dedikasi almarhum yang tinggi bagi dunia seni peran dan sineas patut diteladani para generasi penerus, kata dia.
Sofian menceritakan pengalamannya bertemu almarhum saat menghadiri "roadshow" Festival Film Indonesia (FFI) di Kota Bengkulu pada 2014. "Kehadirannya memberi suntikan semangat bagi kami penggiat film Indie di Bengkulu," kata dia.
Layar Indie Bengkulu digelar untuk pertama kali dan akan berlanjut setiap dua minggu sekali untuk mewadahi kreativitas penggiat film di Bengkulu.
Lima film pendek yang diputar dan dapat dinikmati gratis oleh masyarakat Bengkulu yaitu berjudul Bandit produksi Lister Studio, Retur produksi Cinema Club Bengkulu, Weekend Time karya Hencoop Production, Ikan Sejerek Bere Secupak karya Rumah Kardus Production dan Sebuah Harapan produksi COMMA & Pondok.
Alex Komang bernama asli Saifin Nuha adalah seorang aktor senior Indonesia yang telah membintangi beberapa film nasional dan meraih penghargaan aktor terbaik Festival Film Indonesia 1987. Alex Komang merupakan salah satu murid Teguh Karya dari Teater Populer.
Alex Komang menjadi Ketua Badan Perfilman Indonesia periode 2014-2017 setelah terpilih dalam Musyawarah Besar (Mubes) Pembentukan Badan Perfilman Indonesia (BPI) yang berlangsung 15-17 Januari 2014 di Jakarta. BPI adalah badan bentukan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009 tentang Perfilman.
Pada Mubes Pembentukan BPI ini pula nama Alex Komang sempat diperbincangkan. Dalam Mubes tersebut Alex menunjukkan paspor yang merupakan pengakuan negara, atas nama Saifin Nuha alias Alex Komang.
Kini semua kiprahnya di dunia film nasional hanya tinggal kenangan. Alex Komang telah menginspirasi banyak anak-anak muda dalam melanjutkan kreativitasnya di dunia film nasional.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015