Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Uni Eropa berkomitmen meningkatkan perdagangan dan investasi di Indonesia dengan melakukan berbagai macam program kerja sama ekonomi yang dirancang guna membantu pengintegrasian ke dalam sistem perdagangan internasional. "Kami yakin kerja sama ini mampu membantu Indonesia untuk mewujudkan potensi maksimal perdagangan dan investasinya," kata Duta Besar Uni Eropa (UE) untuk Indonesia, Brunei Darussalam, dan ASEAN, Olof Skoog, ditemui usai Kuliah Umum "The EU and Indonesia Partnership for The 21st Century", di Kampus IFI Surabaya, Jumat. Menurut dia, kemitraan antara UE dan Indonesia dibangun berdasarkan hubungan ekonomi yang kuat. Pengembangan kapasitas adalah faktor utama untuk meningkatkan kinerja perdagangan dan investasi. "Contoh UE menyediakan bantuan untuk badan pemerintah melalui Program Bantuan Perdagangan UE-Indonesia II (TSP II)," ujarnya. Kegiatan tersebut, jelas dia, dilaksanakan agar barang-barang ekspor dapat memenuhi standar kesehatan, keamanan, dan lingkungan hidup yang ditetapkan UE. Selain itu, pihaknya juga ikut berpartisipasi dalam Pengelolaan Keuangan Publik (PFM-TF). "Hal itu bertujuan mendukung Indonesia dalam upayanya mereformasi pengelolaan keuangan publik. Bahkan, memperkuat kondisi fiskal dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi," katanya. Di sisi lain, tambah dia, Fasilitas Kerja Sama Perdagangan UE-Indonesia juga dilakukan untuk membantu rencana pemerintah memperbaiki kondisi investasi. Bahkan, mengatasi berbagai isu mulai dari investasi dan hak atas kekayaan intelektual maupun kerja sama sains dan teknologi. "Melalui kerja sama ekonomi ini, Pemerintah UE dan negara anggotanya telah menyalurkan dana hibah senilai 18,178 juta euro pada tahun 2013," katanya. Sementara, sebut dia, di sektor pendidikan pencairan dana hibah itu mencapai 52,594 juta euro, lingkungan hidup dan perubahan iklim 46,341 juta euro, serta kesiagaan menghadapi bencana dan pencegahan konflik 1,708 juta euro. Kemudian, di sektor tata kelola pemerintah yang baik dan hak asasi manusia senilai 14,868 juta euro, kesehatan, air, dan sanitasi 15,080 juta euro, dan sektor lain 7,245 juta euro pada tahun 2013. "Di samping itu, kami juga memberikan kontribusi pada perekonomian daerah secara berkelanjutan," katanya. Salah satunya, lanjut dia, Proyek Ekowisata Inovatif Adat Flores untuk Perdagangan Berkelanjutan (INFEST) yang didukung dana senilai 375 ribu euro selama kurun waktu tiga tahun. Besaran dana itu dialokasikan untuk memfasilitasi pariwisata dengan cara meningkatkan kapasitas lima desa guna menyediakan pelayanan yang melibatkan pemerintah daerah. "Alasan memilih Flores karena daerag itu termasuk kawasan kepulauan di Indonesia yang masih belum berkembang. Padahal menawarkan potensi wisata yang besar," katanya. Pada kuliah tamu yang diikuti 50an mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta di Jatim dan Jawa Tengah tampak hadir Duta Besar Polandia untuk Indonesia Tadeusz Szumowski, Duta Besar Republik Ceko Tomas Smetanka, dan Duta Besar Belgia untuk Indonesia Patrick Hermann.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015