Jember (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, Jawa Timur, menyiagakan sebanyak 14.000 juru pemantau jentik (jumantik) dari kader posyandu untuk menekan tingginya penyebaran demam berdarah di kabupaten ini. "Belasan ribu kader posyandu tersebut tersebar di 31 kecamatan di Jember dan mereka bertugas untuk mengurangi perkembangan jentik nyamuk Aedes Aegypti penyebab DB," kata Humas Dinas Kesehatan (Dinkes) Jember Yumarlis, Minggu. Menurut dia, peran kader jumantik tersebut sangat penting untuk menggerakkan peran masyarakat dalam gerakan pengendalian DB yang masih cukup tinggi. "Peran kader posyandu sebagai jumantik diharapkan dapat membasmi sarang nyamuk Aedes Aegypti, sehingga kasus DB dapat berkurang," tuturnya. Para kader jumantik, lanjut dia, memeriksa genangan-genangan air di dalam maupun di luar rumah, serta memantau rumah yang tidak berpenghuni, sehingga jentik nyamuk tidak sampai berkembang biak. "Apabila ditemukan jentik atau sarang nyamuk, para kader akan mengajak pemilik rumah untuk berpartisipasi dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara rutin dan teratur," paparnya. Ia menjelaskan angka bebas jentik di Kabupaten Jember masih berkisar 82 persen, padahal idealnya angka bebas jentik nyamuk minimal 95 persen. "Artinya dari 100 rumah yang disurvei, masih sebanyak 18 rumah yang belum bebas jentik nyamuk karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk melakukan PSN seperti menguras, menutup, dan mengubur," katanya. Dinkes Jember juga membagikan abate untuk tempat-tempat penampungan yang tidak bisa dikuras seperti sumur, sehingga jentik nyamuk Aedes tidak berkembang biak. Jumlah penderita DB selama Januari 2015 di Kabupaten Jember sebanyak 300 orang dan tujuh penderita di antaranya meninggal dunia, sedangkan selama sepekan bulan Februari 2015 tercatat kasus DB lebih dari 40 kasus.(*)

Pewarta:

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2015